blank
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc (tengah), berfoto bersama dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dari 16 Kecamatan se-kota Semarang, usai menggelar FGD. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, KH Hanief Ismail Lc mengatakan, warga Nahdliyyin terutama anak-anak muda baik di Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU, perlu memperkuat teknologi informasi untuk mendakwahkan ajaran Ahlussunnah wal-jamaah An-Nahdliyyah.

”Jangan biarkan ruang-ruang publik di dunia maya baik Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, Youtube, WeChat, Telegram dan lain-lain, digunanakan untuk menyebarluaskan ajaran radikal, liberal, menyebarkan berita bohong (hoaks), ghibah, fitnah dan namimah (provokasi), serta melawan pemerintahan yang sah dengan narasi yang menyesatkan,” kata KH Hanief.

Hal itu seperti yang disampaikannya, dalam upacara pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Program Kerja dan Rekomendasi Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Semarang, di Kantor Jalan Puspogiwang I no 47 Semarang, Minggu (25/7/2021).

BACA JUGA: Babinsa Koramil Mungkid Bagikan Suplemen Herbal

Kiai Hanief Ismail menjelaskan, konfercab merupakan permusyawaratan NU tertinggi di tingkat Kota Semarang. Agendanya evalusasi organisasi, konsolidasi, menyusun program kerja, dan pembahasan memilih Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah periode 2021-2026.

Alhamdulillah, materi program kerja dan rekomendasi sudah selesai dibahas tuntas dalam FGD di Kantor PCNU. Jadi di pesantren nanti, Kiai Said tinggal laporan dan pemilihan pengurus baru,” terang dia.

Kiai Hanief juga mengingatkan, kekuatan organisasi harus dibangun dari tatanan struktur maupun kultur atau jamaahnya. Dengan adanya kolaborasi dan saling mengisi, maka akan bisa menutup kelemahan NU dalam mencapai target program. ”Mari kita bantu siapa yang bertanggungjawab, jangan menyalahkan pimpinan,” pinta dia.

BACA JUGA: Polda Jateng Gandeng Barisan Pecinta Kyai Gelar Baksos di Rembang

Khusus di bidang politik, Kiai Hanief menyatakan sikap istikamah NU dalam menjaga Khittah 1926. ”Sampai kapan pun, Nahdlatul Ulama tetap sebagai Jam’iyyah ijtima’iyyah. Kader NU ada di mana-mana tapi tidak kemana-mana,” tegasnya.

Sedangkan Ketua PCNU Kota Semarang, Drs H Anasom MHum menjelaskan, FGD digelar secara tatap muka dan virtual, untuk mendengarkan masukan dan saran dari para Ketua MWC NU se-Kota Semarang. FGD meliputi program kerja, rekomendasi dan pendataan asset NU.

”Karena PPKM Darurat, yang hadir di Kantor PCNU hanya ketua-ketua MWC Kecamatan. Pengurus yang lain secara virtual dari rumah masing-masing,” imbuh Anasom.

BACA JUGA: Ketua DPR Puan Maharani: Musuhi Virusnya, Bukan Orangnya

Disampaikan juga olehnya, PCNU Kota Semarang telah memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Palir, Podorejo, Ngaliyan.

”Dengan semua perlengkapannya, dengan basis pelatihan multimedia, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berbagai pelatihan yang sangat dibutuhkan warga NU. BLK Multimedia ini Insya Allah untuk melatih kader-kader NU, agar melek teknologi informasi,” sebutnya.

Diterangkan dia, BLK itu harus dimanfaatkan untuk syiar dakwah NU dengan berbagai program kreatif, seperti livestreeming, membuat video, pelatihan aplikasi dakwah dan sebagainya.

BACA JUGA: Pangdam IV/Diponegoro Cek Gudang Obat Covid-19 di Klaten

Untuk Konfercab NU sendiri akan diselenggarakan pada Jumat (30/7/2021), di Pondok Pesantren Roudlotus Saidiyyah, Kalialang, Gunungpati.

Ketua Panitia Konferensi Dr H Abdul Rohman MAg didampingi Sekretaris Drs H Ahmad Gunawan menjelaskan, konferensi akan menggunakan sistem luring dan daring.

”Yang hadir di pesantren milik KH Said Al Masyhad hanya unsur Syuriyah, Tanfidziyah dan Ketua MWC NU se-Kota Semarang. Sedang mustasyar, lembaga dan banom mohon maaf mengikuti secara daring dari rumah masing-masing,” imbuh Abdul Rohman.

BACA JUGA: 50 Warga Klaten Dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan, Positif Covid-19

Diungkapkan juga, FGD sangat penting karena menjadi blue print atau cetak biru bagi kepengurusan yang akan datang.

”Rumusan hasil rekomendasi ini akan menjadi kerangka program yang bagus bagi siapa pun yang menjadi pemimpin selanjutnya,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU, Agus Fathuddin Yusuf menjelaskan, program kerja yang dibahas terdiri delapan poin. Yaitu tata kelola organisasi, pemanfaatan teknologi komunikasi, informasi, dan publikasi, akselerasi pengkaderan dan penguatan ekonomi NU.

BACA JUGA: Ganjar Borong Dagangan PKL dan Bagikan Makanan Saat Gowes

Selanjutnya bidang pendidikan, sosial dan budaya, kesehatan dan peningkatan peran politik kader.

Dikabarkan juga, kegiatan selanjutnya adalah Bahtsul Masail Diniyah atau pembahasan masalah-masalah agama aktual. Kegiatan itu akan digelar Selasa (27/7/2021) pukul 19.00 WIB, di Ponpes Al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Semarang.

Riyan