SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Volume pengguna Kereta Rel Listrik (KRL di wilayah Yogyakarta-Solo maupun Jabodetabek terus berkurang selama berlangsungnya PPKM Darurat.
Pengguna KRL Yogyakarta – Solo tercatat berkurang hingga 61 persen. Sedangkan di wilayah Jabodetabek, jumlah pengguna KRL berkurang sekitar 41 persen.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan pers yang diterima Suarabaru.id di Solo, Jumat (16/7) mengatakan, pengguna KRL wilayah Yogyakarta -Solo hingga 15 Juli 2021 tercatat 22.881 orang atau 1.760 orang per hari.
Jumlah disebut terakhir dikatakan berkurang hingga 61 persen dibanding sebelum penerapan PPKM Darurat yang mencapai 59.011 orang atau rata-rata 4.539 orang per hari.
Di sisi lain sejak 3 Juli sampai dengan 15 Juli 2021, KRL Jabodetabek melayani 2.351.025 orang atau rata-rata 180.848 orang per hari.
Angka ini berkurang hingga 43% dibanding sebelum penerapan PPKM Darurat yang mencapai 4.146.318 orang atau rata-rata 318.948 orang per hari.
Penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan petugas di stasiun. Menjaga jarak, memakai masker ganda, mencuci tangan adalah hal yang terus dilakukan seluruh pengguna KRL. Petugas juga akan melakukan penyekatan baik di stasiun maupun di dalam KRL apabila sudah memenuhi kuota.
“Situasi seluruh stasiun memasuki hari ke-14 penerapan PPKM Darurat terpantau tertib dan lancar. Para calon pengguna KRL sudah paham aturan yang berlaku sesuai SE No. 50 Tahun 2021. Mereka telah mempersiapkan dokumen yang menjadi syarat perjalanan ketika akan diperiksa oleh petugas di stasiun”, terangnya.
Pada bagian lain keterangannya Anne Purba menambahkan, KAI Commuter mengajak calon pengguna untuk mengikuti aturan yang berlaku. KRL dapat digunakan bagi masyarakat yang khusus bekerja di sektor esensial dan kritikal dengan membawa dokumen perjalanan yang sah. Bagi masyarakat yang bekerja di sektor non esensial dan non kritikal upayakan bekerja dari rumah. Dukung upaya pemerintah ini untuk menekan penyebaran covid-19.
Bagus Adji