TEGAL (SUARABARU.ID) – Tenaga vaksinasi yang berasal dari kampus keperawatan yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tegal akan diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum melaksanakan vaksinasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono saat memimpin langsung Rapat Percepatan Vaksinasi Covid-19 Kota Tegal, Selasa (13/07/2021) di Ruang Adipura Komplek Balaikota Kota Tegal.
“Perlu saya sampaikan bahwa penanganan Covid-19 ini adalah tanggung jawab secara bersama, tanggung jawab secara kolektif, bukan saja pemerintah, aparat TNI/Polri tapi juga seluruh elemen masyarakat khususnya di lembaga pendidikan. Bahwa ini panggilan jiwa untuk bangsa dan Negara tentunya untuk masyarakat kita, keselamatan nyawa masyarakat, sehingga yang diharapkan pandemi adalah cepat berakhir,” ucap Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tegal.
Hadir dalam Acara Tersebut Sekda Kota Tegal, Johardi, Staf Ahli, Asisten dan OPD Terkait, Rektor, Dekan, Direktur, Kepala Sekolah SMP dan SMA/SMK Kota Tegal.
“Perlu saya sampaikan yang kita undang ini adalah seluruh para rektor, dekan, direktur dan juga yang ada fakultas kesehatannya di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes yang tentunya ada fakultas kesehatannya dan saya juga mengundang seluruh universitas di Kota Tegal dan juga para kepala sekolah SMA, SMK dan SMP. Harapannya percepatan vaksnasi kepada masyarakat Kota Tegal bisa terlaksana,” harap Wali Kota.
Wali Kota mengakui manakala mengandalkan tenaga medis yang ada di Kota Tegal maka percepatan vaksinasi dalam waktu cepat tidak mungkin terlaksana.
“Kalau kita mengandalkan untuk vaksinasi tenaga medis yang ada di Kota Tegal ini sangat kewalahan, tidak mungkin, ini saja tenaga yang baru-baru kita sudah tempatkan di seluruh kelurahan. Karena kita akan menjadi percontohan secara nasional bahwa Kota Tegal adalah Kota dengan gerai vaksin seribu tempat seribu titik, dan ini percepatan yang sangat luar biasa tidak bisa kalau kita hanya mengandalkan rumah sakit, puskesmas poliklinik ini tidak bisa. Di Kota Tegal rumah sakit hanya ada 3, Kardinah, RSI dan Mitra Keluarga dan 8 puskesmas dengan 4 poliklinik yang disetujui melalui seleksi, ini tidak cukup,” jelas Wali Kota.
Lebih lanjut untuk menghindari kerumuman Wali Kota akan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan seribu gerai vaksin.
“Makanya saya berharap dengan seribu gerai vaksin itu nanti seluruh tempat tidak boleh satu titik jadi mulai dari Balai Kota, Koramil, Polsek semuanya dilibatkan. Jadi PR vaksinasi ini masih jauh, kita baru 31 persen, kita memang di Jateng adalah selalu di 3 besar. Tapi target nasional agar dipercepat. Kemarin saya laporkan kepada pak Gubernur dan Kodam bahwa Kota Tegal ini prioritas dipercepat,” tambah Wali Kota.
Sekretaris Daerah Kota Tegal, Johardi sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Wali Kota Tegal tentang percepatan seribu gerai vaksin dalam rangka untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari menyampaiakan kedepan kebutuhan tim vaksinasi Kota Tegal yang akan mengisi seribu gerai vaksinasi akan mendapat pelatihan dan diikat dengan MoU.
“Setelah MOU kita akan bekali pelatihan di Dinas Kesehatan, akan dibuatkan SK Tim Vaksinasi, baru kemudian bisa dijadikan Tim Vaksinasi,” ucap Prima.
Nino Moebi