(SUARABARU.ID) – Saat ini Christian Horner dikenal sebagai bos tim Red Bull Racing dalam balapan Formula 1 (F1). Sebelum menjadi kepala tim F1, dia adalah seorang pembalap.
Darah membalapnya dimulai sejak 1991 saat berhasil memenangi Formula Renault. Kepiawaiannya terus berlanjut hingga dia bisa membalap bersama Manor Racing pada ajang British Formula Renault Championship 1992.
Dalam usia 25 tahun, Horner memilih menapaki kariernya sebagai pemilik tim Arden Motorsport. Tim itu dia dirikan pada 1997.
Selepas menemui jalan terjal, pada 2002, formula yang diberikan untuk Arden berjalan lancar. Berkat perombakan pembalap yang direkrut, tim ini menjadi juara konstruktor berturut-turut pada 2002-2004.
Sampai saat ini Arden Motorsport masih menjadi tim yang hebat di ajang Formula 2. Pembalap formula asal Indonesia, Sean Gelael, juga pernah bernaung di bawahnya.
Keberhasilan pria asal Inggris ini menarik perhatian Red Bull Racing. Dia lantas dipercaya menempati posisi kepala tim asal Austria ini sejak 2005.
Perekrutan Horner membuahkan rekor. Dia menjadi kepala tim F1 termuda sepanjang sejarah.
Kiprah Horner mulai terlihat pada 2009 ketika Red Bull meraih posisi kedua pada klasemen musim berkat kontribusi dua pembalapnya, Sebastian Vettel dan Mark Webber.
Setahun berikutnya, kepiawaian Horner semakin teruji lantaran berhasil meraih juara dunia konstruktor berkat duet Vettel-Webber. Bahkan, pada 2011, Red Bull sukses meraih gelar juara dunia yang kedua bersama Vettel.
Horner, kini 47 tahun, berpeluang membuat sensasi lagi pada F1 2021. Hingga menyelesaikan sembilan balapan, Red Bull memimpin klasemen konstruktor di depan Mercedes.
Hebatnya lagi, pada klasemen sementara pembalap, Red Bull melesat berkat konsistensi Max Verstappen. Verstappen kini berada di depan juara bertahan Lewis Hamilton.
Horner berhasil karena sabar dan tetap bekerja keras. Musim ini Red Bull kian mengesankan lewat kombinasi Verstappen dan rekrutan barunya, Sergio Perez.
rr