JEPARA (SUARABARU.ID) – Dua penghargaan internasional yang diraih oleh mahasiswa Unisnu Jepara pada pada ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) yang berlangsung tanggal 4 Juli 2021 membuat seluruh civitas akademika bangga.
Kebanggan itu pula yang disampaikan Rektor Unisnu Dr H. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag saat menerima Muhammad Khusni Rohim, Erika Ayu Amelia, Shinta Kumala Dwi dan Novi Alfian di ruang kerjanya Senin (12/7-2021). Juga apresiasi atas keberhasilan mereka.
Muhammad Khusni Rohim, mahasiswa semester 2 Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berhasil menorehkan prestasi tertinggi dengan menyabet medali emas untuk others categories. Khusni mengajukan hasil penelitian minuman herbal dari bahan alami disebut Herbal Tea Sultan – 19. Torehan prestasi Muhammad Khusni Rohim tentu saja tidak lepas dari bimbingan dosen yaitu Dr. H. Samsul Arifin, MM.
Sementara Erika Ayu Amelia (Manajemen Pemasaran) sebagai leader tim, Shinta Kumala Dwi (Akuntasi) dan Novi Alfiani (Teknik Informatika) berhasil meraih penghargaan Silver Medal atau medali perak untuk kategori Computer Science Categories. Mereka mengajukan konsep konsep WomenPedia : Women’s Needs Center and Android Based Ecommerce. Mereka maju kompetisi dengan dibimbing Ir. Mohammad Rifqy Roosdhani., M.M.
Menurut Dr H. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag, prestasi internasional dari ajang kompetsi yang diikuti 201 tim terbaik dari 17 negara ini tentu saja akan menjadi inspirasi bagi kalangan mahasiswa Unisnu Jepara untuk membangun potensi dirinya dengan prestasi.
Juga dapat menjadi gairah baru bagi pemuda Jepara, bahwa passion untuk terus berkarya di masa pandemi harus menjadi semangat para pemuda untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
Ia juga menjelskan, Era Society 5.0 memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi. Oleh sebab itu para mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif, mandiri dan independen dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki.
Ini adalah sebuah peradaban yang ada di era abad 21 dan di masa pandemi. “Memajukan peradaban bangsa berarti menginternalisasikan budaya literasi pemuda nusantara untuk memanfaatkan teknologi dengan melahirkan karya brilian,” ujarnya
Karena itu membumikan karya-karya penelitian merupakan sebuah upaya menumbuhkembangkan antusias para pemuda untuk selalu berkhidmat terhadap ilmu pengetahuan. Sebab ini modal utama membangun peradaban bangsa,” tutur Rektor Unisnu.
Unisnu menurut Dr H. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag telah menyiapkan terobosan untuk melahirkan anak-anak muda yang kreatif yang mampu memanfaatkan teknologi untuk melakukan inovasi dan terobosan. “Secara institusional kami juga sudah menyiapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tambahnya.
Juga kesiapan untuk mengikuti ajang “International Competition” yang dapat memberikan tantangan para mahasiswa untuk lebih kreatif, inovatif dan berani dalam memanfaatkan potensi dan peluang yang ada, pungkasnya.
Hadepe