blank
Seorang mahasiswa UNS tengah menjalani skrening kesehatan dalam kegiatan vaksinasi Covid -19 yang digelar Univeritas Sebelas Maret Surakarta bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan berlangsung di Gedung Auditorium Fak Kedokteran setempat , Sabtu (3/7). Foto: Humas UNS

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Sebanyak 1.000 mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Pertanian (FP), dan Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, mengikuti vaksinasi covid – 19 .

Kegiatan yang digelar UNS Surakarta bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berlangsung di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran UNS , Sabtu (3/7). Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus, mengatakan, vaksinasi  yang berlangsung merupakan lanjutan dari kegiatan sejenis  yang telah diberikan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) pada dua hari sebelumnya.

Vaksinasi covid-19 bagi mahasiswa FT, FMIPA, FKOR, FK, dan FP akan dilanjutkan untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) pada minggu depan.

Vaksinasi Covid-19 yang diberikan kepada mahasiswa merupakan bukti  keseriusan UNS dalam mempersiapkan dan mendukung rencana Perkuliahan Tatap Muka (PTM). Khusus untuk mahasiswa yang masih berada di luar kota Surakarta dan belum divaksin covid-19, diimbau agar mereka datang langsung ke UNS.

“Rata-rata setiap hari 1.000 mahasiswa mengikuti vaksin. Persiapannya singkat dipantau Pak Dekan FK UNS. Harus dilaksanakan semua maka seminggu tiga hari vaksinasi dengan 3.000 mahasiswa,” terang Prof. Ahmad Yunus.

Masih dalam kesempatan sama , Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Prof Reviono menjelaskan, ratusan mahasiswa FK UNS  dikerahkan untuk melakukan skrining dan menyuntikkan vaksin covid-19 . Mahasiswa yang dikerahkan bekerja di bawah pendampingan dokter dari pihak TNI. Dalam melaksanakan Vaksinasi FK UNS  mengikuti standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Di antaranya meliputi  mempersiapkan meja skrining, memantau proses vaksinasi, hingga penanganan apabila terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).”Kita memberikan transfer skills, yaitu bagaimana membuat kegiatan vaksinasi mulai dari skrining, menyuntik obat vaksin, termasuk menentukan dosis, dan cara injeksi vaksinnya sampai ketika memantau nanti setelah divaksin,” terang Prof Reviono.

Dia menambahkan, ke depan kalau sudah divaksin semua insyaallah akan punya imunitas dan kami siap dengan kegiatan pembelajaran tatap muka tentunya dengan Prokes yang ketat.

Secara terpisah Ainun Rahmansyah Gafar, asal Program Studi (Prodi) Teknik Industri FT UNS yang ikut vaksinasi covid -19 mengaku tidak ada rasa takut  sehubungan ayah bundanya di Makasar sudah terlebih dulu disuntik vaksin Covid-19.”Ini bagus karena dari RS lain kan harus domisili Solo. Bagi yang di luar domisili kan tidak bisa. Jadi ini adalah kesempatan dan mumpung gratis,” tuturnya.

Bagus Adji