Oleh: Ika Puspitasari, S.Pd, Si
Era pandemi seperti sekarang ini, merupakan tantangan tersendiri bagi guru yang merupakan salah satu unsur utama dan penting dalam pendidikan.
Sebaik apapun kurikulum, sarana- prasarana, dan bahkan media pembelajaran yang lengkap, tanpa kehadiran guru yang professional maka out put pendidikan berupa sumber daya manusia (human resources) yang unggul sulit diwujudkan.
Lebih-lebih di saat kita memasuki abad 21, dimana salah satu fenomenanya adalah ada pergeseran kebutuhan SDM yang berketrampilan tingkat rendah (pekerja tangan) dengan pekerjaan SDM berdaya kreatifitas tinggi. Karena itu pembelajaran abad 21 perlu mengorientasikan pembelajaran untuk menghasilkan peserta didik yang punya kreatifitas tinggi.
Ini semua merupakan tantangan sekaligus tuntutan bagi berbagai pihak, lebih-lebih bagi guru yang merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan.
Guru Profesional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 adalah pendidik yang memiliki tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan usia dini, Pendidikan dasar, dan Pendidikan menengah.
Berkaitan dengan hal tersebut, guru diharapkan mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang mempesona, yang dilandasisi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhatian dan kemurahatian.
Menurut Anies Baswedan (2016), Kompetensi yang dituntut dari generasi abad 21 adalah kemampuan berfikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Oleh karena itu pembelajaran abad 21 harus berorientasi pada ketrampilan penting abad 21 yaitu :
Pertama, berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving). Kedua, kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation). Ketiga, pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding).
Keempat, komunikasi, literasi informasi dan media (media literacy, information, and communication skill). Kelima, Computer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT literacy). Keenm, karir dan Kehidupan (life and career skill).
Disinilah peran guru menjadi sangat penting untuk mempersiapkan peserta didik agar siap menghadapi abad 21 dengan membekali mereka dengan kecakapan atau ketrampilan abad 21.
Beban Berat Guru di Era Pandemi
Merebaknya kasus pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sejak Desember 2019 memberikan pengaruh yang sangat besar di segala bidang, tidak terkecuali di bidang Pendidikan. Keadaan ini mengharuskan semua proses kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik dilakukan di rumah.
Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.
Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa peserta didik menjadi kompeten untuk abad ke-21. Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 ialah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari edukasi.
Pembelajaran daring atau pembelajaran dalam jaringan merupakan salah satu alternatif yang bisa dilakukan di masa pandemi Covid-19 ini. Dimana di masa pandemi ini Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar masyarakat menghindari kerumunan dan tempat-tempat yang ramai, baik itu dalam hal bekerja, sekolah, beribadah, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Dalam dunia pendidikan kondisi ini mengubah tatanan cara belajar peserta didik dan pendidik, mereka harus memutar arah dari tradisional ke modern agar proses pembelajaran tetap berlangsung walaupun dalam kondisi pandemic Covid-19 (Zulhafizh, & Silvia Permatasari, 2020).
Sehingga cara yang dianggap paling efektif agar proses pembelajaran tetap bisa dijalankan dan tidak terganggu ialah dengan menerapkan pembelajaran secara daring dengan menggunakan media online.
Beberapa platform atau media online yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran daring antara lain seperti Google Meet, Google Class Room, Zoom, e-mail, E-Learning, Edmodo, WhatsApp, dan sebagainya.
Peran Ganda Guru
Di masa pandemi ini guru memiliki tantangan tersendiri. Guru harus menjalankan peran ganda yakni sebagai penggerak dan pembina yang memiliki kemampuan luar biasa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Selain itu guru juga dituntut untuk bisa berinovasi dan menemukan ide-ide materi pelajaran, metode, cara, media, dan lainnya agar pembelajaran tetap bisa berlangsung menyenangkan bagi para peserta didik walaupun harus dibatasi oleh jarak.
Tantangan yang harus dihadapi oleh guru dalam pembelajaran daring ialah harus melek teknologi. Guru harus menguasai tata cara penggunaan teknologi penunjang pembelajaran. Teknologi merupakan hal yang terpenting dalam pembelajaran daring, teknologi tersebut diantaranya dapat berupa smartphone, laptop dan benda pendukung lainnya.
Hal ini sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 dimana guru maupun peserta didik harus mampu memanfaatkan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran.
Disinilah tugas guru membimbing peserta didik untuk dapat memiliki ketrampilan abad 21 yang menjadi modal mereka nantinya dalam menghadapi tantangan abad 21.
Namun ada hal penting juga yang harus diperhatikan dalam pembelajaran daring ini yaitu ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta jaringan internet yang stabil.
Untuk peserta didik dari kalangan menengah ke atas dan yang tinggal di daerah perkotaan mungkin ini bukanlah menjadi masalah yang besar. Tetapi tidak untuk mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah ataupun yang tinggal di daerah pedesaan, sarana dan prasarana serta ketersediaan jaringan internet menjadi masalah yang penting.
Disini perlu dukungan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk dapat mengatasi ini. Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah adanya pendampingan dari orang tua. Orang tua harus proaktif untuk selalu mengecek keikutsertaan anak mereka dalam pembelajaran daring.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada era pandemi ini guru dan siswa dituntut untuk menguasai teknologi agar dapat mendukung proses pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang menekankan pada penggunaan teknologi. Namun disini masih diperlukan peran serta pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk melengkapi sarana dan prasarana serta pemerataan jaringan internet sampai ke daerah-daerah terpencil, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Penulis adalah Guru Kimia SMAN 1 Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
Editor: mul