JEPARA (SUARABARU.ID) – Peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan Jepara dalam sejak awal Mei mulai berdampak semakin mencemaskan. Bukan saja semakiin banyak tenaga kesehatan yang terpapar, tetapi persediaan oksigen juga semakin terbatas.
Termasuk yang dialami oleh RSUD Kelet. Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tempat tidur ICU 8 buah dan tempat tidur isolasi 61 buah yang khusus untuk pasien Covid-19 ini mengalami kesulitan kekurangan oksigen. Sebab keterlambatan pasokan dan terbatasnya persediaan oksigen.
Karena itu manajemen rumah sakit tersebut mengumumkan, sejak Selasa 22 Juni 2021 pukul 15.00 WIB sampai dengan hari Rabu 23 Juni 2021 pukul 07.00 Wib, IGD RSUD Kelet sementara tidak menerima pasien Covid-19 sampai dengan persediaan oksigen terpenuhi.
Namun pengumuman yang disampaikan kebeberapa rumah sakit dan puskesmas serta para dokter praktek ini, Rabu pagi disusuli dengan pengumuman yang sama.
Intinya pengumuman susulan adalah perpanjangan waktu tidak menerima pasien Covid-19 dari tanggal 23 Juni pukul 07.00 – Kamis 24 Juni 2021 jam 09.00 Wib.
Namun dalam pengumuman tersebut dipastikan, rumah sakit ini tetap menerima pasien gawat darurat non Covid – 19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
Jadi Pengalaman Berharga
Terkait dengan keterbatasan oksigen hingga tidak bisa menerima pasien Covid-19 di IGD RSUD Kelet sejak Selasa kemarin hingga Kamis (24/6-2021), Wakil Ketua DPRD Jepara Pratikno minta semua fihak yang terkait termasuk Satgas, DKK dan semua fasilitas kesehatan untuk menjadikannya pengalaman berharga.
Apalagi RSUD Kelet dengan 69 TT tidur yang terdiri dari 8 IGD dan 61 TT ruang isolasi adalah rumah sakit rujukan terbesar di Jepara. “Karena itu walaupun di ruang isolasi masih terdapat TT yang kosong, tidak dapat diisi karena kekurangan oksigen,” ujarnya
“Harapan kami tidak terulang dan biarlah ini menjadi pelajaran bersama. Sebab oksigen ini sangat penting fungsiya untuk membantu pernafasan pasien Covid-19,” ujar Pratikno.
Karena itu sebaiknya para pihak duduk bersama untuk mengurai persoalan ini tanpa mencari siapa yang salah,” ujar Pratikno yang juga Ketua DPD Partai Nasdem ini. Jik kondisi ini berlangsung lama maka akan menjadi beban penanganan Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi semakin berat.
Disamping itu Pratikno juga mengajak semua fihak untuk lebih serius memperhatikan pelaksanaan 5 M. Jangan hanya berhenti pada surat edaran tanpa tindakan nyata. Sebab lemahnya 5 M adalah hulu penyebaran Covid-19 di Jepara. Juga tracing dan testing harus lebih diperkuat.
Hadepe