JEPARA (SUARABARU.ID) – Lemahnya pelaksanaan Protokol Kesehatan 5 M di Jepara akhirnya membuat ratusan tenaga kesehatan di Jepara terpapar virus yang hendak dilawannya. Mereka dinyatakan terkonfirmasi positif pasca libur lebaran lalu.
Sebab 5 M yang terdiri dari perilaku memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menghindari kontak dan mengurangi mobilitas ini merupakan hulu penyebaran virus yang semakin ganas ini. Karena itu pengendalian Covid-19 sangat tergantung pada efektifitas gerakan 5 M.
Bahkan seorang nakes RSU RA Kartini dijemput takdirnya beberapa waktu yang lalu saat menjalani isolasi mandiri hingga menambah daftar panjang tenaga kesehatan yang telah gugur dalam perjuangannya melayani kesehatan masyarakat.
Mereka yang dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19 terdiri dari berbagai fasilitas kesehatan yang ada di Jepara seperti klinik, puskesmas hingga nakes di 6 rumah sakit rujukan. Bahkan Puskesmas Pakisaji yang memiliki sekitar 75 karyawan, dikabarkan 57 orang tenaga kesehatannya terkonfirmasi Covid-19 hingga harus menjalani isman.
Juga Puskesmas Pancur, lebih 13 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan dan perawat juga saat ini masih isman. Kabar terakhir adalah adanya 10 orang lebih tenaga kesehatan Puskesmas Mlonggo yang juga diumumkan terkonfirmasi Covid-19.
Jumlah terbanyak nakes yang terpapar Covid-19 berdasarkan penelusuran SUARABARU.ID adalah RSUD RA Kartini. Rumah sakit rujukan terbesar Covid-19 Jepara ini dikabarkan sekitar 240 orang tenaga kesehatannya terkonfirmasi Covid-19.
Namun Wakil Direktur bidang Pelayanan Medis dr Bambang Dwipo yang dihubungi SUARABARU.ID tidak berdia menjelaskan secara rinci. “Silahkan ditanyakan kepada Jubir Satgas Covid,” ujarnya. Namun ia tidak menampik bahwa banyak nakes yag terkonfirmasi Covid-19.
Mereka terdiri dari unsur manajemen, pejabat struktural, dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, laborat, dan tenaga kesehatan lainnya. Sebagian dari mereka saat ini sedang menjalani isolasi mandiri dan ada juga yang dirawat di rung isolasi.
Sementara Juru Bicara Covid-19 Jepara Muh Ali saat dikonfirmasi sore tadi membenarkan banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi dan harus menjalani isman atau perawatan.
“Jumlahnya sekitar 300-an orang dari berbagai macam profesi,” ujar Muh Ali. Namun ia tidak memastikan jumlahnya sebab data sangat dinamis.
Hadepe