SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dr. Zainudin Amali mengatakan, merosotnya prestasi timnas sepakbola tidak dapat dilepaskan dari kurangnya pembinaan terhadap atlet muda sejak usia dini.
Selain itu juga disebabkan karena Indonesia tidak memiliki basis desain yang jelas untuk pembinaan tim sepak bola. Zainudin Amali menyeebut, judul disertasinya ini menarik karena ini menyangkut soal sepakbola.
“Apa yang disampaikan promovendus bahwa 30 tahun prestasi sepakbola kita belum sesuai harapan atau belum menggembirakan. Karena itu harus diakui secara jujur karena itu fakta,” kata Menpora Dr Zainudin Amali ketika menjadi penguji secara daring, dalam ujian terbuka promosi doktor Ilmu Keolahragaan Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS), dengan promovendus Sulistiyono, di gedung FKOR UNS Surakarta, Selasa (22/6)
Disertasi Sulistiyono, berjudul “Pengembangan Model Latihan Berbasis Games Experience Learning untuk Mengembangkan Keterampilan dan Karakter pada Siswa Sekolah Sepakbola Umur 9-12 Tahun (Studi Pengembangan pada SSB di Kabupaten Sleman).
Menpora RI, Zainudin Amali mengatakan apa yang disampaikan promovendus bahwa 30 tahun prestasi sepak bola kita belum sesuai harapan atau belum menggembirakan, harus diakui secara jujur karena itu fakta.
Diakui juga mengakui apabila merosotnya prestasi timnas tidak dapat dilepaskan dari kurangnya pembinaan terhadap atlet muda sejak usia dini. “Hasil survei lembaga internasional, 77 persen masyarakat Indonesia menyukai sepak bola. Oleh karenanya, Bapak Presiden mengeluarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 untuk mempercepat pembangunan pesepakbolaan,” terangnya.
Ujian doktor dipimpin Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho selaku ketua dewan penguji, didampingi Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FKOR UNS, Dr Rony Syaifullah selaku sekretaris, Prof Sugiyanto selaku promotor, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Pascasarjana UNS, Prof. Dr. Agus Kristiyanto selaku ko-promotor, dan Dekan FKOR UNS, Dr. Sapta Kunta selaku ko-promotor, dan Menpora RI.
Promovendus Sulistiyono menyebutkan, kinerja (performance) atlet dalam pertandingan dipengaruhi beberapa komponen. Komponen keterampilan salah satu yang berperan penting. Namun demikian keterampilan saja tidak cukup.
Perilaku, karakter atlet menjadi komponen lain yang menentukan dan harus diperhatikan seluruh pembina, pelatih sepakbola yang bertugas memberikan pelatihan pada atlet, terutama yang sedang berlatih pada usia muda.
Penelitian disertasi bertujuan mengembangkan model latihan yang tepat dan efektif meningkatkan keterampilan dan karakter pada siswa sekolah sepakbola usia 9-12 tahun. Penelitian menggunakan metode dan pengembangan dari Borg & Gall.
Studi pengembangan dilakukan pada SSB di wilayah Askab PSSI Kabupaten Sleman, kata Sulistiyono doktor pertama yang lulus dari Prodi S-3 Ilmu Keolahragaan FKOR UNS. Ia lulus cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,80.
Bagus Adji
Keterangan gambar :