blank
Data penambahan kasus positif tiap hari dari 1 Juni - 19 Juni 2021

JEPARA  (SUARABARU.ID) – Kenaikan kasus Covid-19 yang tak terkendali mulai awal Juni, menempatkan Jepara sebagai peringkat  1  untuk kasus positif terbanyak di Provinsi Jawa Tengah.  Jepara dengan jumlah positif 2567 orang, jauh meninggalkan Kudus yang memiliki angka 2095 orang.

Namun angka Jepara ini bisa jauh lebih tinggi, sebab Minggu malam diumumkan kembali 220 orang  warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19. Dengan demikian total kasus Jepara adalah 12.134 orang. Dari julah ini 614 orang dinyatakan meninggal, 8.925 orang sembuh dan 2.595 orang masih dalam perawatan

Sementara posisi ke 3 ditempati Kota Semarang dengan 1307 orang masih dalam status positif.  Sedangkan posisi empat dan lima ditempati Kendal dan Pati dengan jumlah pasien positif 999 orang dan 770 orang.

Ledakan kasus di Jepara yang semakin tak terkendali ini bermula dari temuan kasus di Dukuh Gandu, Desa Nalumsari pada akhir bulan Mei 2021.  Setidaknya 50 warga yang tinggal dalam satu RT dinyatakan terkonfirmasi positif Covid -19. Akibatnya wilayah tersebut kemudian dilakukan karantina wilayah.

Penyebaran kasus ini kemudian mulai melesat tajam. Dari tanggal 1 – 20 Juni 2021 jumlah kasus positif  tercatat 3.967 orang.  Ini berarti selama bulan Juni memberikan sumbagan terhadap totak kasus selama pandemi  sebesar 32,69 %.

Perilaku baru

Untuk dapat mengendalikan penyebaran virus  ini tidak boleh  hanya dilakukan penanganan di hilir seperti perawatan warga yang sakit,  dengan mengabaikan persoalan pokok yang ada di hulu yaitu kesadaran bersama  tentang 5 M yang rendah serta vaksinasi.

“Harapan kami, kita sekalian bersedia ambil bagian dalam gerakan ubah laku untuk sadar 5 M dan juga bersedia menerima vaksin. Kedua hal ini menjadi cara yang efektif untuk memutus penyebaran covid-19” ujar Juru Bicara Satgas  Covid-19 Jepara Muh Ali.

Disamping itu juga diharapkan masyarakat bersedia kooperatif untuk dilakukan test baik dalam  kegiatan testing maupun trecing. Juga dalam pemakaman dengan protokol Covid- 19. “Jika semua ini dapat dilakukan dengan baik, tentu angka penyebaran dapat dikendalikan,” ujarnya.

Hadepe