JEPARA (SUARABARU.ID) –Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara mengumumkan kembali 378 orang warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Swab PCR hari Sabtu (19/6-2021).
Dengan penambahan ini total warga yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai 11.914 orang dengan rincian 8738 orang dinyatakan sembuh, 609 orang meninggal dunia 2563 orang masing dalam kondisi positif.
Warga Jepara yang dalam kondisi sakit ini 313 orang berada dalam perawatan rumah sakit rujukan dengan rincian 148 orang dirawat dirumah sakit luar daerah dan 165 orang berada di rumah sakit rujukan di dalam kota Jepara. Sementara 2254 orang menjalani isolasi mandiri, sebagian besar melakukan dirumah.
Sementara dari BPBD dilaporkan sepanjang hari Sabtu kemarin tercatat 19 orang meninggal dengan status probable dan positif terkonfirmasi Covid-19. Sedangkan hari Minggu sampai jam 07.00 pagi telah terdapat 3 orang meninggal dengan status yang sama.
Gunakan pendekatan budaya
Tingginya angka penambahan warga yang terkonfirmasi Covid-19 ini menurut Ingga Tejo Suroto , seorang pegiatan budaya Jepara karena 5 M belum dapat menjadi perilaku baru masyarakat.
“Tdak mudah memang mengubah kebiasaan yang sejak kecil dilakukan dengan perilaku baru memakai masker, mencuci tangan, mengindari kerumuman, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.” ujar Ingga Tejo Sduroto, Ketua Harian Lembaga Pelestari Sejarah dan Budaya Jepara.
Disamping penegakan protokal secara konsisten, adil dan humanis, perlu digunakan pendekatan budaya yang lebih kedepankan kearifan lokal. “Jangan sampai masyarakat menilai bahwa ada tindakan yang tidak adil dalam menerapkan prokes 5 M,” ujarnya
Cara yang diusulkan oleh Ingga Tejo adalah pelibatan tokoh agama, seniman, budayawan, tokoh masyarakat, artis Jepara, bakul blanjan bahkan tukang becak. Juga ulama dari luar Jepara yang memiliki pengaruh besar di Jepara. Sebab himbauan dari para pejabat dalam kondisi seperti ini nampaknya nya kurang efektif, tambahnya.
“Jadikan mereka duta prokes 5 M yang selalu mengingatkan, mengajak dan menjelaskan tetang pentingnya 5 M dalam menghadapi virus ini,” ujarnya. Berikan mereka bekal yang cukup agar dapat menjelaskan secara rutin dan terus menerus
Jika semua tokoh agama dan disemua tempat ibadah seperti masjid, mushola, gereja, vihara dan pura yang ada di Jepara mengkampanyekan gerakan ini, maka akan menjadi kekuatan yang sangat besar. Juga tokoh-tokoh masyarakat.
“Mulai dengan mengumpulkan tokoh dan duta 5 M dan berikan penjelasan ilmiah tentang Covid-19 oleh dokter yang memang ahli dibidang ini.
Menurut Ingga Tejo dalam kondisi sekarang, para tokoh dan ulama ini jangan hanya disuruh-suruh melalui surat. Apalagi dengan larangan-larangan tanpa penegakan disiplin.
“Ajak mereka terlibat dalam gerakan 5 M untuk menyelamatkan umat,” ujar Ketua Harian Lembaga Pelestari Sejarah dan Budaya Jepara ini. Ia juga mengusulkan ada lembaga khusus atau dinas yang bertanggung jawab terhadap gerakan 5 M ini
Hadepe