blank
Direktur SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Republik Indonesia Dr Ir Bakrun MM menandatangani prasasti peresmian COE untuk tiga SMK, beberapa hari lalu. Eko Priyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah di Kabupaten Magelang, secara resmi memiliki fasilitas baru berupa perangkat program COE (Center Of Excellence). COE adalah program pusat keunggulan pendidikan dengan metode pembelajaran yang merupakan kolaborasi pendidikan vokasi (keahlian terapan) dengan dunia industri dan juga dunia usaha.

Tiga sekolah tersebut adalah SMK Muhammadiyah Salaman dengan fasilitas COE berupa Kompetensi Keahlian Tata Boga, SMK Muhammadiyah Mungkid berupa fasilitas bengkel mesin dan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif serta SMK Muhammadiyah 2 Muntilan berupa program keahlian tata kelola perkantoran.

Peresmian Fasilitas CEO dilakukan oleh Direktur SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Republik Indonesia Dr Ir Bakrun MM beberapa hari lalu di SMK Muhammadiyah Salaman. Hadir dalam acara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Drs Tafsir MAg, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jawa Tengah Dr Nikmah Nurbaiti MPd dan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PWM Jawa Tengah Dr Iwan Junaedi MPd. Selanjutnya Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Drs Jumari dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Magelang Muhammad Tohirin MAg.

Bakrun mengatakan bahwa SMK yang memperoleh program COE akan ditetapkan menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK).
“Dengan adanya SMK PK, pemerintah memiliki target setiap lulusan sekolah kejuruan bisa langsung beradaptasi dengan dunia kerja dan juga mampu kreatif untuk berwirausaha” katanya.

Sekolah dengan fasilitas program COE juga diharapkan menjadi tempat yang mampu menumbuhkan inspirasi dan inovasi baru sehingga mampu menjadi contoh bagi sekolah lain disekitarnya. Bakrun menambahkan bahwa melatih siswa untuk siap kerja juga perlu dibarengi dengan melatih siswa untuk siap berwirausaha, karena meski berkompeten sesuai permintaan industri tapi lapangan pekerjaan dan jumlah lulusan tidak seimbang.

Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir berharap bahwa selain membangun kerjasama dengan Industri, bangun pula spirit wirausaha kepada siswa sejak dini. Harapannya ke depan akan tumbuh kemandirian ekonomi. Selain pendidikan aqidah dan akhlaq, SMK Muhammadiyah juga perlu memberikan bekal ilmu terkait kewirausahaan dan juga kemampuan menggunakan teknologi.

“SMK Muhammadiyah perlu memiliki orientasi yang lebih luas yakni memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum, bagaimana produk-produk yang dihasilkan oleh para siswanya mampu juga dikonsumsi dan dinikmati langsung oleh masyarakat, sehingga program COE dari Kemendikbud dan Ristek ini mampu memberikan manfaat tidak hanya pada lingkungan sekolah akan tetapi bisa memberikan manfaat yang lebih luas ” katanya.

Eko Priyono