blank
Memakai masker harus menjadi kebiasaan baru masyarakat.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Disamping   34 Orang Tenaga Kesehatan di Jepara sedang menjalani perawatan, seorang pejabat dilingkungan pemerintah Kabupaten Jepara dengan jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah atau kepala Dinas juga dikabarkan terpapar Covid-19. Bahkan telah diumumkan bersama dengan beberapa anggota keluarganya.

Ketika informasi tersebut ditanyakan langsung via pesan WhatsApp  kepada Juru Bicara Satgas Penangan Covid-19, Muh Ali ia tidak menampik informasi tersebut. “Iya benar,” tulis Muh Ali singkat.

Sementara dari perangkat desa tempat pejabat tersebut tinggal yang dihubungi SUARABARU.ID Rabu (2/6-2021) siang  via  WhatsApp  membenarkan bahwa warganya tengah menjalani isolasi mandiri bersama empat  anggota keluarganya. Namun kondisi stabil dan semakin membaik, tambahnya.

Sementara berdasarkan data yang diumumkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah  per 2 Juni 2021 jam 07.00, penambahan pasien per hari Jepara jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah menempati nomor urut 5 jika dilihat dari jumlah pasien yang masih dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

Jepara saat ini memiliki jumlah pasien yang masih positif 633 orang. Sedangkan posisi pertama kabupaten Kudus dengan 1270 orang menyusul   Brebes 810 orang, Cilacap 645 orang dan Tegal 634 orang.  Namun jika dilihat dari penambahan pasien per hari pada tanggal 2 Juni Jepara menempati urutan pertama dengan 124 orang pasien.

Waspada BOR Tinggi

Rumah sakit rujukan Covid-19 Jepara saat ini BOR (Bed Occupancy  Rate ) Pasien Covid-19 mencapai angka 85,71 %. Angka ini relatif tinggi dan bahkan telah melampaui batas kenormalan.

“Sebab yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang memiliki gelaja sedang, ‘ berat dan kritis. Ini berarti yang tanpa gejala dan gejala ringan jumlahnya dimasyarakat lebih banyak,” ujar sumber SUARABARU.ID.

Karena itu kemampuan testing dan tracing atau pelacakan kontak erat harus ditingkatkan untuk melokalisir penyebaran wabah. “Satu pasien yang ditemukan terkomfirmasi Covid- 19 seharusnya dilakukan pelacakan kontak erat lebih 15 orang. Bukan hanya dari keluarga inti,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat untuk tidak abai protokol kesehatan.  “5 M harus menjadi kebiasaan baru kita. Kurangi keluar rumah,  pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunana harus jadi kebiasaan baru kita,” ujarnyanya.

Jangan malah yang memakai masker dan melaksanakan protokol kesehatan lainnya dianggap aneh dan tidak percaya Tuhan, tambahnya.

Hadepe – ulil abshor