blank
Dr Suliswiyadi, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang yang wafat Sabtu kemarin. Foto: Ist

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Wabah Covid-19 belum hilang dari sekitar kita. Kemarin seorang kader potensial Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Dr Suliswiyadi MAg, telah wafat setelah berjuang selama 19 hari dalam perawatan di ICU RSUD Tidar Magelang.

Suliswiyadi dilantik menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) pada 18 Januari 2020 untuk masa jabatan empat tahun (2020-2024). Sejak dilantik Suliswiyadi tancap gas dengan menggerakkan sumber daya kampus dengan menyusun rencana strategis jangka pendek dan rencana jangka panjang.

Itu bertujuan untuk mewujudkan Unimma yang unggul di tahun 2023 yang menjadi cita cita bersama. Dia menata para pembantunya di jajaran wakil rektor maupun kepala-kepala unit.

Rektor berusia 55 tahun itu adalah pimpinan yang menjadi penengah antara para dosen senior dan generasi dosen-dosen muda milenial. Dia dikenal sangat dekat dengan siapa pun.  Rektor mengeluh tidak enak badan sejak Kamis 6 Mei lalu. Jumat 7 Mei masih berkeinginan memantau kegiatan kampus menjelang libur Idul Fitri.

“Pada 10 Mei dinihari mengeluh sesak nafas dan dilarikan ke RSUD Tidar Magelang,” kata Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Puguh.

Dijelaskan, selama 19 hari dirawat, kondisi  rektor sadar penuh tetapi tekanan darah, nadi dan frekuensi pernafasannya naik turun meskipun sudah dipasang alat bantu nafas. Dengan berbagai ikhtiar termasuk diberi  tranfusi plasma konvalesen juga sudah dilakukan sampai dengan tiga kantung. Lima hari terakhir kondisinya cenderung membaik dan lebih stabil.

“Hari Sabtu pagi Kepala ICU Covid-19 menghubungi saya karena menelepon bu Sulis tidak tersambung dan mengabarkan kalau pak rektor kondisinya menurun,” tambah Puguh.

Ketua Badan Pembina Harian Unimma, Drs Sugiono MSi, pagi ini  mengatakan, keluarga besar Unimma sangat kehilangan rektor yang visioner dan menjadi tumpuan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Namun demikian ketika ketetapan Allah sudah terjadi, rektor pun menjadi berhalangan tetap.

Dijelaskan, dalam waktu yang secepatnya akan diproses penggantian rektor sesuai peraturan yang berlaku. Atas saran dari Pimpinan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah melalui Sekretaris umum majelis, Sayuti MPd PhD,pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah untuk proses pergantiannya. “Semakin cepat semakin baik,”  kata Sugiono.

Selain berkiprah sebagai akademisi, Suliswiyadi juga aktif dalam berbagai organisasi pendidikan maupun sosial kemasyarakatan di Kota dan Kabupaten Magelang, di Jawa Tengah bahkan nasional. Suliswiyadi yang tinggal di Jl Gatot Subroto Gang Jambu Pakelsari Magelang itu meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan satu menantu.

Sejak rektor dinyatakan positif covid-19, kampus langsung mengadakan tracing pada semua person yang kontak erat, seperti para wakil rektor, pegawai sekretariat dan sopir. “Tapi semuanya negatif,” jelas Puguh yang juga sebagai Ketua Satgas Covid-19 Unimma.

Eko Priyono