JEPARA (SUARABARU.ID) – Mengejutkan, hari Minggu ( 30/5-2021) pagi Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara mengumumkan kembali 141 orang warga Jepara yang terkonfiormasi Covid-19.
Ini angka harian tertinggi yang sejak Covid – 19 masuk Jepara April 2019.
Banyak kalangan mencemaskan angka yang terus meningkat dalam sepekan terakhir adalah awal pendakian penyebaran Covid – 19 di Jepara.
Jumlah ini didapat dari pemeriksanaan PCR terhadap Px PCR 379
orang dan Rapid Test Antigen 191 orang.
Dengan penambahan ini total warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 sebasnyak 8.067 orang. Dari jumlah tersebut 7.039 orang ( 88,37 %) dinyatakan sembuh, 538 ( 6,67 % ) masih dalam status terkonfirmasi dan 490 oranga ( 6,07 %) meninggal dunia. Angka kematian ini dua kali lipat patokan WHO atau badan kesehatan dunia sebesar 3 persen.
Jumlah warga Jepara yang sakit dan kembali dirawat di rumah sakit juga terus mendaki hingga Minggu pagi (30/5-2021) mencapai 74 orang. Dari jumlah tersebut 21 orang dirawat di rumah sakit luas daerah dan 54 orang dirawat di 5 rumah sakit rujukan di Jepara.
Dari data yang diumumkan Satgas Penanganan Covid 19 Jepara ini disebutkan, 141orang warga Jepara yang terkonfirmasi Covid 19 ini berada di Kec. Nalumsari 23 orang, Welahan 42 orang, Pecangaan 13 orang, Batealit 24 orang, Mayong 10 orang dan Kec. Tahunan 18 orang.
Sementara desa dengan temuan baru yang cukup banyak adalah Desa Nalumsari 5 orang, Tunggul Pandean 6 orang, Blimbingrejo 4 orang, Kalipucang wetan 10 orang, dan Desa Sidigede 7 orang.
Jadikan motivasi
Kapolres Jepara AKBP Aris Tri Yunarko yang dihubungi SUARABARU.ID menyatakan terus bertambahnya angka penyebaran covid-19 di Kabupaten Jepara dalam sepekan terakhir harus dapat menjadi motivasi bersama untuk semakin sungguh sungguh menangani dan mencegah penularan wabah ini.
‘Angka tersebut hendaknya menyadarkan warga masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan yang dikenal dengan singkatan 5 M” ujar Kapolres Jepara.
Kebiasaan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan kontak fisik, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas harus menjadi perilaku baru kita, tambahnya.
Kapolres juga mengajak seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengedukasi warga agar menjadikan 5 M sebagai gerakan bersama seluruh warga masyarakat. “Mari bersama jadikan 5 M sebagai kesadaran kolektif”, ujar AKBP Aris Tri Yunarko.
Disamping itu menurut Kapolres Jepara penangan 3 T yang meliputi testing, trecing dan treatmen juga harus semakin digiatkan untuk memutus mata rantai dan mencegah penularannya.
Hadepe – Ulil Abshor