blank
Bupati Kudus HM Hartopo saat mengecek ruang isolasi tambahan yang disiapkan RSUD Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus, selain menginstruksikan rumah sakit rujukan menambah kapasitas ruang isolasi bagi pasien Covid-19 juga maupun menyiapkan tempat isolasi untuk pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Hal ini menyusul ledakan kasus Covid-19 di Kudus benar-benar meningkat tajam lebih dari 400 persen dibandingkan kasus terendah yang pernah dicatatkan.

“Tempat isolasi yang kami siapkan, yakni di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di gedung empat dan asrama Akademi Kebidanan (Akbid) Kudus,” kata Bupati Kudus Hartopo usai meninjau ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus.

Khusus untuk Rusunawa, kata dia, hanya disiapkan untuk pasien positif tanpa gejala atau OTG, sedangkan gedung yang sebelumnya sebagai asrama Akbid Kudus untuk pasien dengan gejala ringan.

Persiapan tersebut, sebagai langkah antisipasi jika kasus melonjak setelah libur Lebaran pekan lalu.

Terkait dengan pengaktifan kembali ruang isolasi di rumah sakit, kata dia, di RSUD Loekmono Hadi juga sudah mengaktifkan ruang-ruang isolasi, termasuk menyiapkan ruang ICU pasien Covid-19.

Berdasarkan data dari Satgas, per 21 Mei 2021 terdapat 90 pasien baru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, Satgas juga mencatat ada 2 pasien positif yang meninggal dunia.

Sementara itu, Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar mengungkapkan untuk kapasitas asrama Akbid Kudus memiliki kapasitas 108 tempat tidur hanya dipakai untuk karantina mandiri bagi pasien OTG.

Terkait penambahan kapasitas tempat tidur isolasi pasien Covid-19, kata dia, sudah ditingkatkan menjadi 109 tempat tidur. Apabila nanti masih tidak mencukupi, maka akan dilakukan penambahan ruang isolasi.

Jumlah tempat tidur isolasi tersebut, katanya, masih bisa ditambah karena saat ini yang diaktifkan lagi baru lima ruang dan masih ada ruang lain yang memungkinkan dipakai untuk perawatan pasien Covid-19.

Tm-Ab