blank
Beragam pilihan paket hampers (parsel lebaran) yang dapat dipilih sesuai keinginan konsumen. Insert: Proses pengemasan parsel lebaran di Rumah BUMN Rembang Semen Gresik. Humas SG. Foto: Humas SG

REMBANG, (SUARABARU.ID) Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Semen Gresik (SG) melalui Rumah BUMN Kabupaten Rembang pada akhir bulan Ramadan lalu, mengalami panen raya.

Pesanan yang harus dilayani sukses menembus angka luar biasa, yaitu sebanyak 1.350 hampers atau parsel Lebaran.

Adapun omzet penjualan yang masuk sebesar Rp 370 juta. Melonjaknya pemesanan di tahun penuh tantangan ini, menegaskan UMKM binaan Rumah BUMN sudah bangkit dengan produk lebih berkualitas, berkelas, dan banyak diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Kepala Unit Komunikasi dan CSR Semen Gresik, Dharma Sunyata, mengungkapkan panen raya  UMKM bisa terwujud tak lepas dari kuatnya jalinan kemitraan antara SG dengan Pemerintah Provisini dan pemkab.

“Jalinan kerja sama melalui Rumah BUMN dengan pemerintah provinsi dan daerah, dinas terkait, instansi swasta, dan komunitas untuk turut mempromosikan dan memasarkan produk sangat mendukung pemasaran produk UMKM ini,” kata Dharma Sunyata.

Getolnya upaya penyerapan komoditas produksi UMKM di Rembang, lanjut Dharma, juga sebagai komitmen SG ikut mendukung program Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menggalakkan program belanja produk parsel Lebaran dari UMKM.

”Kami bersyukur bisa menyentuh target omzet penjualan Rp 370 juta. Ini angka luar biasa. Sebenarnya saat merilis produk UMKM ini, kami terlambat start yaitu sekitar minggu pertama Ramadan. Namun animo masyarakat sangat tinggi, sehingga target penjualan yang semula 500 paket pesanan, dapat mencapai hingga 1.300-an paket,” kata Dharma dalam rilisnya, Kamis (20/5).

Dharma melanjutkan, suksesnya pemasaran hampers ini juga berkaitan dengan keberhasilan UMKM Kokoh yang digagas SG. UMKM Kokoh adalah sekolah pelatihan untuk pelaku UMKM yang meliputi tiga tahapan yaitu Kelas 1 untuk Packaging dan Branding, Kelas 2 Positioning dan Canvasing dan Kelas 3 untuk Digital Marketing.

Pada UMKM Kokoh ini pelaku UMKM yang berada di Kelas 1 diajarkan tentang bagaimana mengemas produk menjadi eye catching, serta memiliki brand yang menarik dan berdaya jual tinggi.

Para pelaku UMKM binaan SG sangat merasakan manfaat kehadiran UMKM Kokoh ini. Di antaranya produk keripik pisang Banachip Yummy milik Dia Aufa, terjual ratusan hampers saat Ramadhan lalu. Demikian pula produk pisang gulung dari Kecamatan Gunem yang sebelumnya kalah bersaing di pasaran, menjadi laris manis setelah dikemas dan diberi brand Mbah Gelung (gedang gulung) dan dipasarkan di Rumah BUMN.

Ribuan hampers yang berisikan berbagai produk UMKM di Kabupaten Rembang yang telah melalui kurasi dari Rumah BUMN Rembang Semen Gresik.

Rumah BUMN, tandas Dharma,  tidak mengambil komisi atau keuntungan dari harga produk yang ditawarkan UMKM. Sebaliknya, Rumah BUMN membantu memasarkan, baik secara door to door marketing ke berbagai instansi maupun melalui platfom digital.

“Keberadaan Rumah BUMN merupakan  bentuk dukungan nyata  SIG untuk memajukan UMKM dan menjadikan produknya sebagai raja di negeri sendiri.  Kami juga berharap ke depan Rumah BUMN mampu menjadi pusat rujukan oleh-oleh Rembang dengan harga paling kompetitif,” tegasnya.

Dharma berharap di masa mendatang, para pelaku UMKM Rembang tetap bertahan dan berkembang di pusaran persaingan global. Konsekuensi logis yang harus dilewati tentu harus go modern, go digital, go online, dan go export.

wied

 

 

 

 

Ribuan hampers dari Rumah BUMN Rembang Semen Gresik yang siap dikirimkan. Pada bulan Ramadhan lalu, penjualan parsel lebaran dari Rumah BUMN Rembang Semen Gresik mencapai Rp 370 juta.