KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Wisata air Telaga Jembangan di Desa Jembangan, Kecamatan Poncowarno, Kebumen, pada hari ketiga Lebaran 2021 Sabtu (15/5) mulai dipadati pengunjung.
Para wisatawan yang datang ke desa di utara Kutowinangun tersebut bukan hanya dari daerah Kebumen, namun juga pengunjung dari luar daerah, seperti Wonosobo dan Purworejo. Sebagian diantaranya mobil pelat luar daerah. Namun pengunjung belum dipungut tiket masuk dan tertib memakai masker.
Tak sedikit pula pasangan muda mudi serta keluarga yang menikmati keindahan panorama Sungai Pejengkolan di bawah Waduk Wadaslintang tersebut. Telaga atau danau Jembangan merupakan wisata alam yang dikelola Desa Jembangan dengan pihak ketiga.
Seorang wisatawan asal Ngombol Purworejo Kustono kepada Suarabaru.id mengaku sengaja liburan menikmati Lebaran ke wisata air Jembangan Kebumen. Pihaknya ingin merasakan udara segar pegunungan dan melihat keindahan Telaga Jembangan bersama keluarga.
Bahkan siang itu keluarganya tengah menggelar tikar di tepi telaga dan menikmati makan siang bekal dari rumah.”Kami sengaja main ke sini untuk melihat suasana wisata air Jembangan dan mengisi libur Lebaran tahun ini,”ucap lelaki berpenampilan rapi tersebut.
Sedangkan Ny Nuryati yang datang dari Kebumen bersama suami dan dua anaknya juga ingin melihat wisata air Jembangan untuk menghilangankan kejenuhan selama beberapa hari libur di rumah. Ny Nuryati dan keluarga sempat melihat gazebo di tepi telaga dan makan siang di salah satu warung di atas telaga.
Sementara itu di Pantai Suwuk Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, sejak Jumat (14/5) atau hari kedua Lebaran juga mulai diramaikan pengunjung. Namun pengunjung masuk melalui pintu barat yang dikelola pihak Desa Tambakmulyo.
Menurut seorang pengunjung, H Ngadino, dirinya bersama istri Jumat sore itu sebenarnya hanya ingin melihat matahari terbenam dan mengira Pantai Suwuk masoh sepi. Namun dia kaget setelah sampai di kawasan sebelah timur Pantai Karangbolong itu pengunjung sangat ramai.
Ngadino pun meminta agar kebijakan penutupan objek wisata yang diputuskan Pemkab Kebumen ditinjau ulang. Semestinya pada hari pertama sampai ketiga Lebaran objek wisata yang dikelola Pemkab ditutup untuk menghindari kerumunan.
“Namun sudah banyak pengunjung masuk dan tetap dikenai tiket masuk, bukan oleh dinas,”ucap Ngadino menyayangkan.
Komper Wardopo