blank
Bupati Kudus HM Hartopo. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bupati Kudus HM Hartopo mengimbau warganya untuk tidak melaksanakan tradisi silaturahmi ke tetangga dan saudara atau yang lebih dikenal dengan tradisi ‘unjung’ saat lebaran nanti.

Imbauan ini untuk menekan penyebaran Covid-19 yang lebih massif ke masyarakat serta mencegah terjadinya klaster lebaran.

“Unjung-unjung kalau bisa ditiadakan. Silaturahmi bisa lewat virtual,” kata Bupati Kudus Hartopo, Selasa (11/5).

Meski demikian, kata Hartopo, pihaknya tak bisa melarang masyarakat jika mau melaksanakan unjung. Menurutnya, jika terpaksa harus bersilatruahmi, warga semestinya memastikan jika dirinya aman dari Covid-19 serta menjaga protokol kesehatan.

“Tapi kalau tidak bisa, ya bagaimana bisa mengondisikan nantinya. Harus pakai protokol kesehatan tentunya,” lanjutnya.

Hartopo mencontohkan anaknya yang terpaksa mudik karena eyangnya sudah sangat kangen. Sebelum tiba di Kudus, dia sudah meminta anaknya untuk melakukan rapid test antigen lebih dahulu untuk memastikan dirinya bebas Covid.

“Jadi sebelum tiba di Kudus dia tak suruh rapid tes antigen dulu. Hasilnya difoto terus dikirim ke saya, baru boleh pergi ke Kudus,”tandasnya.

Bahkan Hartopo yang biasanya menggelar acara Open House saat Lebaran, di tahun ini kegiatan itu pun ditiadakan. Sebab, melihat kasus penyebaran Covid-19 di Kudus, menghindari kerumunan adalah pilihan yang tepat. “Open House kali ini tidak ada,” tegasnya.

Sedangkan untuk silaturahmi dengan sanak keluarga yang ada di luar daerah, hal itu bisa dilakukan dengan virtual. Tidak perlu bertemu secara langsung. Apalagi di beberapa titik telah disiagakan posko pemantauan menghalau mereka yang ingin mudik.

“Untuk silaturahmi Lebaran silakan. Kan kata Pak Gubernur, mudik tidak dilarang asal virtual,” pungkasnya.

Tm-Ab