blank

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian kepada masyarakat yang beranggotakan tiga dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM memberikan pelatihan kepada guru yang mengajar di Sekolah Berkebutuhan Khusus dengan mengajarkan untuk membuat “Individualized Education Program” di Sekolah Melana Perumahan Graha Taman Bougenvile Kavling 41-42, Jalan Durenan Indah, Mangunharjo, Tembalang, Semarang baru-baru ini.

Ketiga dosen tersebut antara lain ) yaitu Cristine Roselvia Tri Amelia, S.Psi, M.Psi, Psikolog, Markus Nanang Budi Susilo, S.Psi, M.Psi, Psikolog , Agung Santoso Pribadi, S.Psi, M.Psi, Psikolog dengan dibantu mahasiswa Fakultas Psikologi USM, Athika Chollilur Rochma dan Ichsan Kristanto.

Menurut Cristine Roselvia, tujuan digelarnya pelatihan ini adalah agar guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus memiliki program yang tepat untuk membantu anak atau memfasilitasi apa yang paling dibutuhkan anak di lingkungan sekolah agar guru dan orang tua dapat memberikan pengajaran yang efektif bagi anak.

“Mengajar atau mendidik anak dengan kebutuhan khusus memang tidaklah mudah, seringkali guru merasa cukup kesulitan di dalam mengatasi anak – anak berkebutuhan khusus terutama untuk guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang psikologi atau yang belum pernah menangani anak berkebutuhan khusus’ ungkap Cristine Roselvia.

“Bila guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus kurang memiliki pemahaman mengenai anak berkebutuhan khusus itu sendiri dan bagaimana membuat program yang tepat untuk mengajar anak berkebutuhan khusus maka pembelajaran bagi anak kebutuhan khusus menjadi kurang maksimal” tambahnya.

Pelatihan ini berlangsung 3 hari, materi yang diberikan adalah mengenai anak berkebutuhan khusus , karakteristiknya dan juga Individualized Education Program serta tahap-tahap menyusun Individualized Education Program.

Pelatihan ini mendapatkan respon yang positif dari peserta. Salah satu peserta pelatihan Uki Korindasari, S.Pd mengaku senang dirinya mendapatkan materi mengenai pembuatan Individualized Education Program untuk menambah pengetahuan terkait anak berkebutuhan khusus dan pembuatan program sesuai dengan kebutuhan anak.

Menurutnya Individualized Education Program sangat membantu guru dalam memberikan pengajaran atau materi yang tepat yang akan diajarkan kepada anak didiknya. Ia berharap program pelatihan ini mengalami keberlanjutan dengan materi atau tema lain khususnya yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus.

Di akhir kegiatan ketua Tim PKM, Cristine Roselvia Tri Amelia, S.Psi, M.Psi, Psikolog meminta guru untuk langsung praktik membuat Individualized Education Program untuk anak didik mereka.

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat membantu guru – guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh anak didiknya dengan diterapkannya Individualized Education Program ini.

Saiful Hadi – USM