blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, koordinasi terkait penanganan 13 Awak Buah Kapal (ABK) sebuah kapal asing terus dilakukan, termasuk koordinasi dengan Balitbangkes, terkait tes genome untuk mengetahui varian virus covid-19 yang menjangkiti belasan ABK itu.

”Saya sudah koordinasi dengan Bupati, dan minta agar ada koordinasi antar-dinas kesehatan. Kemarin juga sudah saya minta agar dilakukan press release oleh pemerintah Kabupaten Cilacap. Sampai saat ini sudah tertangani,” kata Ganjar, saat ditemui di Rumah Dinas Puri Gedeh, Sabtu (8/5/2021).

Dia menjelaskan, langkah-langkah penanganan sudah dilakukan sejak ada laporan masuk pertama kali, dan otoritas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Cilacap juga langsung turun tangan.

BACA JUGA: Dandim dan Kapolres Jepara Pastikan Keamanan Jelang Hari Raya

Penghentian bongkar muat juga dilakukan dengan koordinasi dari KSOP. Seluruh ABK yang hasil PCR negatif, menjalani isolasi mandiri di atas kapal. Sterilisasi juga dilakukan KKP, baik di kapal maupun di sekitar areal kapal bersandar.

”Dari Kabupaten juga sudah koordinasi dengan kami dan juga Balitbangkes. Tracing terhadap kontak erat juga sudah dilakukan. Hasil swab juga kami kirim ke Balitbangkes, agar dilakukan tes genome. Ini masih menunggu hasil dari Balitbangkes sekitar dua pekan,” jelasnya.

Selain itu, langkah penanganan juga dilakukan terhadap belasan ABK yang terkonfirmasi positif covid-19, dengan merujuk ke RSUD Cilacap. Laporan terakhir ada satu ABK yang membutuhkan perawatan intensif, sehingga pemerintah sudah memasilitasi terapi plasma konvalesen.

BACA JUGA: Wardah Serahkan 230 Hand Gel Ke Masjid USM

”Kami juga memasilitasi terapi plasma konvalesen kepada satu ABK yang kondisinya tidak stabil. Sambil menunggu hasil Balitbangkes, seluruh ABK yang negatif juga menjalani isolasi mandiri di kapal. Tidak boleh ada yang turun,” ungkapnya.

Terkait kejadian itu, Ganjar menegaskan, akan segera melakukan pengetatan pintu masuk ke Jateng. Secara khusus dia meminta kepada seluruh pemegang otoritas, baik pelabuhan udara, laut, maupun tempat-tempat yang akan menerima tamu, warga, atau barang dari negara asing, untuk di perketat.

Terutama untuk negara-megara yang menjadi perhatian, atau dengan kasus covid-19 yang masih tinggi seperti India.

BACA JUGA: Antonio Conte, Internazionale, dan “Sisa-Sisa Laskar Pajang”

”Tentu saja saya belajar dari ini. Kalau perlu sebelum masuk harus komunikasi dulu, sehingga kalau kemudian harus dilakukan pemeriksaan, biarlah mereka berada di samudera lepas dulu, jangan sampai merapat sebelum diperiksa. Kita minta otoritas ketat melakukan ini,” tegasnya.

Bedasarkan laporan dari KKP Kelas II Cilacap, berikut kronologi kasus 13 ABK kapal asing terkonfirmasi positif covid-19.

Kronologis kasus ini berawal dari kapal bermuatan gula rafinasi tiba di Cilacap, pada 25 April 2021, sekitar pukul 16.00 WIB. Begitu kapal bersandar, petugas KKP langsung melakukan pemeriksaan awal, dengan hasil kondisi umum ABK terlihat sehat.

BACA JUGA: Pemkot Magelang Jalin Kerjasama Dengan Untidar

Setelah itu dilakukan rapid tes antigen terhadap 20 ABK, dan menunjukkan hasil tiga orang positif. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pengambilan spesimen dengan PCR test di RS Pertamina Cilacap. Pada tanggal 26 April diterima hasil PCR, yang menunjukkan konfirmasi positif.

Tanggal 28 April Boarding Officer KKP Kelas II Cilacap melakukan pengambilan sampel Genome untuk tiga ABK yang positif, guna dikirim ke Balitbangkes Pusat.

Tanggal 30 April sampai 4 Mei, dilakukan evakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan spesimen PCR terhadap mereka, dan didapatkan 13 ABK terkonfirmasi positif. Belasan ABK langsung isolasi dan perawatan di RSUD Cilacap.

BACA JUGA: Wakil Bupati Ajak Insan Pers Ikut Membangun Daerah

Sambil menunggu hasil PCR kepada yang kontak erat, seluruh ABK melakukan isolasi mandiri di kapal, dan tidak diperbolehkan turun dari kapal.

Sementara itu pada tanggal 1-4 Mei, kapal bongkar muatan di dermaga IV Tanjung Intan Cilacap, dengan pengawas dari petugas KKP.

Pada tanggal 4 Mei dilakukan pengawasan kapal dalam karantina di DU IV Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap oleh petugas shift 1 pukul 11.30 WIB, hasil aman terkendali. Dan sudah tidak ada kegiatan bongkar muat sejak tanggal 3 Mei pukul 15.00 WIB.

BACA JUGA: Satu Pemudik Kudus Positif Covid-19 setelah Jalani Rapid Tes Antigen

Tanggal 5 Mei, RSUD Cilacap memberikan informasi bahwa salah satu pasien rujukan kapal dalam kondisi tidak stabil, dan harus dilakukan pemantauan yang lebih intens.

Terhadap tenaga bongkar muat, ada sekitar 49 orang sudah dilakukan rapid tes antigen dan hasilnya negatif.

”Kemarin beredar di media sosial kalau itu orang India. Namun setelah dicek ternyata warga negara Filipina. Jadi perkembangan hingga detik terakhir ini saya kira penting untuk memberi penjelasan kepada masyarakat,” tukas Ganjar.

Riyan/Sol-mul