TUBAN (SUARABARU.ID) – Kemunculan belasan orang berpakaian ala hulubalang Kerajaan China, Jumat, 7 Mei 2021, menyita perhatian masyarakat, apalagi ketika mereka kemudian membagikan uang (angpau) dan paket sembako.
Apa yang terjadi selanjutnya? Masyarakat yang kebanyakan tukang becak dan warga tidak mampu pun, akhirnya antre untuk mendapatkan angpau dan paket beras yang disediakan pengurus dan umat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban itu.
Sementara mereka yang berpakaian ala hulubalang Kerajaan China tersebut, juga ada yang membagikan sekitar 200 takjil kepada penguna jalan di depan kelenteng. Akibatnya beberapa saat lalu lintas di depan tempat ibadah yang beralamat di Jl RE Martadinata Tuban tersebut agak tersendat.
Lantas siapa sosok yang berpakaian ala hulubalang itu? Mereka ternyata bukan pengawal kerajaan dari China, melainkan para pengurus TITD dan umat Tri Dharma yang memakai dress code ala kerajaan.
Meringankan Beban Masyrakat
Ketua Penilik Demisioner TITD Kelenteng Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro mengatakan, pembagian bantuan pada akhir bulan suci Ramadhan 1442 H itu bertujuan meringankan beban masyarakat kurang mampu, terutama dalam menghadapi Idul Fitri tahun 2021.
“Kegiatan ini juga bertujuan membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi covid-19. Kami berharap semoga kerukunan sesama pemeluk agama tetap terjalin erat,” ungkapnya.
Alim yang merupakan Tokoh Konghucu itu menambahkan, pada pembagian bingkisan kali ini sebanyak 568 paket beras yang masing-masing berisi 5 Kg. Juga ada angpau untuk setiap penerima paket beras tersebut.
Seorang tukang becak, Jauhari, mengaku senang telah menerima paket beras dan angpau dari Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban. Awalnya dia mendapat kupon dari panitia, lalu ditukarkan dengan beras dan angpau.
Dalam pembagian tersebut, panitia menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, di antaranya semua harus pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan tetap menjaga jarak.
sb