KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus mencairkan Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) kepada 2.593 guru swasta di Kabupaten Kudus. Bupati Kudus HM Hartopo melakukan penyerahan secara simbolis TKGS tersebut di pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (7/5).
Penyerahan secara simbolis diberikan kepada 5 orang guru dari perwakilan sekolah-sekolah yang ada di Kudus. Hadir dalam penyerahan tersebut Asisten Pemkesra, Kepala Disdikpora dan Kabag Kesra. Sementara, perwakilan guru yang menerima pencairan diantaranya dari SMP 3 Kudus, TK Muslimat NU Nurul Islam, SD Muhammadiyah 1, SMP NU Al Ma’ruf, serta SD 1 Barongan.
Dalam sambutannya Bupati Kudus Hartopo mengucapkan rasa terimakasih kepada para guru yang telah ikut memajukan dunia pendidikan di kabupaten Kudus.
“Atas nama Pemerintah kabupaten Kudus dan pribadi, Saya ucapkan terimakasih kepada bapak ibu guru sekalian yang telah berjasa mencerdaskan putra putri kita serta turut ambil alih memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Kudus khususnya,” ucapnya.
Hartopo mengatakan bahwa salah satu indikator kunci kesuksesan pembangunan daerah adalah dalam dunia pendidikan. Jika maju dunia pendidikan suatu daerah, maka otomatis maju pula daerah tersebut.
“Pendidikan yang bapak ibu berikan pada anak-anak kita, akan menjadi bekal mereka menuju masa depan yang cemerlang, menjadi generasi pemimpin yang hebat dimasa depan.” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hartopo meminta maaf terkait bantuan yang terlambat diterima oleh tenaga pendidik.
“Kami mohon maaf atas keterlambatan penerimaan bantuan. Harap dimaklumi, setiap ada pemberian bantuan tentunya melalui tim verifikasi dulu, karena tidak selalu sama jumlah penerima bantuan periode kemarin, hari ini, ataupun yang akan datang. Permasalahan tersebut kemungkinan terjadi karena ada yang meninggal, ada yang diterima CPNS, dan faktor lainya. Makanya dalam pencairan bantuan yang dikeluarkan butuh yang namanya verifikasi,” jelasnya.
Hartopo juga menjelaskan jika pemerintah daerah tidak bermaksud untuk memperlambat proses pencairan bantuan tersebut dikarenakan butuh yang namanya koordinasi agar bantuan tersebut tepat sasaran.
“Pemerintah daerah tidak ada niatan memperlambat pencairan bantuan. Semua harus melalui prosedur yang berlaku serta butuh koordinasi dan verifikasi dengan OPD terkait agar tidak terkesan asal-asalan sehingga pemberian bantuan dapat tepat sasaran serta dapat menghindarkan kecemburuan sosial diantara para tenaga pendidik,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hartopo berpesan kepada para tenaga pendidik untuk selalu memperhatikan dan memantau secara maksimal aktivitas pembelajaran muridnya, sehingga tetap terjaga kualitas anak didik meskipun dalam suasana pembelajaran virtual.
“Saya mohon bapak ibu guru semua untuk terus memperhatikan dan memantau murid-muridnya dalam aktivitas pembelajaran, jangan asal dinaikkan atau diluluskan tanpa memperhatikan kualitas anak didik kita. Takutnya malah akan menjadikan pembodohan anak bangsa. Sekali lagi, mohon dipantau dan diberikan dukungan agar kualitas individu anak kita tetap terjaga meskipun dalam pembelajaran daring akibat situasi pandemi,” pesanya.
Terakhir, Hartopo juga memberikan imbauanya kepada Disdikpora untuk hadir mendampingi para guru dalam dan murid dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar ditengah pandemi ini.
“Disdikpora harus selalu hadir untuk memantau dan memberikan pendampingan baik kepada guru maupun anak didik dalam kegiatan belajar mengajar. Semoga di era pandemi ini, anak didik kita dapat mengenyam pendidikan dengan layak,” pungkasnya
Tm-Ab