blank
Bupati Kudus HM Hartopo saat meluncurkan gerakan Cinta Zakat Infaq dan Shodaqoh. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bupati Kudus Hartopo bersama unsur Forkopimda meresmikan Gerakan Cinta Zakat dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kudus di Command Center, Kamis (6/5). Melalui zakat, Hartopo berharap berbagai permasalahan sosial dapat dituntaskan.

Menurut Hartopo, dana zakat yang terhimpun nantinya bisa dimanfaatkan untuk menuntaskan masalah kemiskinan.

Hartopo mencontohkan permasalahan rumah salah satu warga yang mau ambruk. Kalau tidak segera ditangani, rumah akan roboh.

“Padahal jika memakai dana APBD, rentang waktu antara pembuatan proposal sampai dengan realisasi bisa mencapai satu tahun. Sehingga, cara tercepat dengan menggunakan dana zakat yang terhimpun,”kata Hartopo.

Ditambahkan, saat ini terdapat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.  Sehingga, alokasi anggaran pemerintah menjadi sangat terbatas.

Keberadaan dana zakat sangat membantu pemerintah menuntaskan persoalan kemiskinan yang ada. “Seperti kegiatan bedah rumah, bisa menggunakan dana zakat dan begitu pula santunan warga miskin dan anak yatim/piatu,”tandasnya.

blank
Bersama Forkopinda, Bupati Kudus HM Hartopo mendorong masyarakat untuk berzakat. foto:Suarabaru.id

Selama ini, kata Hartopo, Aparatur Sipil Negara (ASN) telah berzakat melalui BAZNAZ secara berkala.

“Saat ini, kami belum dapat maksimal memberikan bantuan karena refocusing anggaran di masa pandemi. Namun, dengan zakat, kami bisa dengan cepat memberikan solusi kepada masyarakat. Lebih solutif,” ucapnya.

Selanjutnya, Hartopo mengajak para pengusaha untuk ikut berzakat di BAZNAS Kudus. Pihaknya juga akan menggandeng instansi vertikal untuk berzakat. Orang nomor satu tersebut menyampaikan nantinya zakat tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat Kudus.

“Kami akan mengajak pengusaha untuk ikut berzakat. Manfaatnya nanti akan dirasakan oleh masyarakat semuanya,” jelasnya.

Hartopo tidak menargetkan nominal zakat yang dikumpulkan. Pihaknya meminta pegawai dan pengusaha berzakat secara sukarela. Nantinya, zakat akan didistribusikan secara proporsional oleh BAZNAS bersama Pemkab Kudus. Hartopo menyebut, proses distribusi dan pengelolaan oleh BAZNAS dilakukan secara transparan dan akuntabel.

“Kami tak menargetkan jumlahnya, karena ini dilakukan secara sukarela. Insya Allah prosesnya halal, aman, dan dikelola secara transparan dan akuntabel oleh BAZNAS,” ungkapnya.

Sebelumnya, Bupati bersama unsur Forkopimda Kudus mengikuti launching Gerakan Cinta Zakat tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pihaknya menghadiri secara virtual bersama bupati/walikota provinsi Jawa Tengah.

Tm-Ab