blank
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Sigit saat melakukan penertiban dan pendataan travel gelap di Kota Semarang. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Satlantas Polrestabes Semarang melakukan pendataan dan penertiban travel gelap di beberapa titik di Kota Semarang, Kamis (29/4/2021).

Penertiban ini bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kota Semarang sebagai penegakan aturan larangan mudik yang telah diberlakukan sebelumnya.

Selain melakukan pendataan dan penertiban, Satlantas Polrestabes Semarang juga memberikan edukasi dan himbauan kepada para sopir travel gelap dan masyarakat pengguna jalan, agar menunda mudik lebaran pada tahun ini.

Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Sigit menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Tundalah mudik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tetap jaga kesehatan, keselamatan dan keamanan, karena itu sangat penting bagi keluarga kita,” tutur Sigit.

Sigit menjelaskan, bahwa masa pengetatan mudik atau pra mudik 2021 telah dimulai sejak 22 April-5 Mei 2021 menuju pada masa pelarangan mudik yakni pada 6-17 Mei 2021.

Selama pra-mudik, pihaknya akan terus menggencarkan penertiban dan pengecekan pada travel-travel gelap beserta penumpangnya. Penertiban dan pengecekan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi travel-travel yang membawa penumpang dari luar kota.

Dalam kegiatan penertiban dan pengecekan yang dilakukan, petugas gabungan sore tadi berhasil menjaring 3 mobil travel gelap, yaitu 1 mobil travel plat hitam jurusan Jogjakarta di sekitar Bubakan Semarang, 1 mobil travel plat hitam jurusan Wonosobo di sekitar Sukun Banyumanik, dan 1 mobil travel jurusan Kota Semarang di sekitar Terminal Banyumanik.

Menurut salah seorang sopir travel jurusan Kota Semarang, Moko, dirinya membawa penumpang yang di oper dari bus-bus.

Saat ditanya petugas mengenai protokol kesehatan yang diterapkan pada para penumpang, Moko mengatakan hanya menggunakan masker saja tanpa perlu menunjukkan surat keterangan negatif untuk para penumpangnya.

“Cuma pake masker saja. Kalau penumpang kan dari bus, jadi saya juga tidak tahu positif apa tidak,” ucapnya.

Untuk travel yang terjaring, sambung Sigit, pihaknya tak segan untuk mengandangkan travel-travel gelap yang tidak sesuai aturan.

“Kita cek satu persatu travel-travel yang membawa penumpang dari luar kota, misal ada penumpang yang positif akan langsung kita serahkan pada Dinas Kesehatan, dan jika ada travel gelap yang tidak sesuai aturan kita langsung kandangkan sesuai prosedur yang berlaku,” tegas Sigit.

Ning