GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Bupati Grobogan Sri Sumarni menyatakan, pakta integritas itu tidak hanya berlaku bagi bupati dan wakil bupati saja. Pakta integritas itu berlaku bagi semua pemangku jabatan.
Hal itu disampaikan Bupati Sri Sumarni terkait dengan delapan hal penting yang dipesankan Gubernur Ganjar Pranowo saat pelantikan Bupati-Wakil Bupati Grobogan, Senin lalu. “Kedelapan hal adalah terkait pakta integritas, tidak mudik secara besar-besaran, kemudahan invesitasi, stunting atau masalah gizi buruk, angka kematian ibu dan bayi (AKI-AKB), masalah pernikahan dini, program jogo tonggo dan masalah Covid-19,” kata Sri Sumarni, Rabu (28/4/2021).
Sementara, untuk momentum Idul Fitri 1442 Hijriyah, Bupati meminta untuk tidak mudik besar-besaran karena dikhawatirkan akan terjadi gelombang penularan covid-19.
Mal Pelayanan Publik
Tahun ini juga diharapkan mal pelayanan publik (MPP) sudah berjalan sehingga semua pelayanan menjadi satu pintu dan dimudahkan dengan semboyan No Hand, No Money, and No Face. Kemudian untuk gizi buruk memang menjadi perhatian kita semua, karena itu perangkat daerah yang menangani stunting harus bekerja keras sehingga angka gizi buruk semakin berkurang jumlahnya.
“Begitu juga dengan AKI dan AKB, maka perlu kerja keras untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan program kesehatan yang harus ditingkatkan,” jelas Sri Sumarni.
Terkait dengan pernikahan dini, pihaknya juga meminta semua bahu-membahu untuk melakukan sosialisasi terkait dampak negatif pernikahan dini. Bahkan, seluruh camat dan kepala desa juga diminta menjadi garda terdepan.
“Terakhir, untuk jogo tonggo yang digagas Pak Ganjar dan sudah dirasakan bagus manfaatnya, harus dapat dimaksimalkan lagi. Terkait dengan covid-19, saya berpesan mari tetap patuhi dan terapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun, karena diri kita, setiap individu dan masyarakat seluruhnya adalah garda terdepan dalam upaya penanganan penyebaran covid-19. Tetap kenakan masker, mencuci tangan, jaga jarak dan hindari kerumunan. Sehat selalu dan tetap semangat” pungkasnya.
Hana Eswe