blank
Usai meresmikan renovasi rumah Mbah Pasiyem, dilakukan buka puasa bersama. Foto: dok/ist

UNGARAN (SUARABARU.ID)– Sore itu puluhan warga Kelurahan Gondoriyo Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, berduyun-duyun masuk ke rumah baru Mbah Pasiyem. Mereka terdiri dari remaja, orang tua hingga lansia teman sejawat Mbah Pasiyem.

Kedatangannya itu, untuk menghadiri tasyakuran dan buka bersama di rumah lansia lumpuh, yang baru saja dibantu renovasi rumah, dapur dan pembangunan kamar mandinya oleh Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah, dan Jajaran Koramil 11 Jambu.

”Aksi peduli Mbah Pasiyem ini dadakan dan spontan. Kami bukan lembaga donasi yang kerjanya buka donasi secara terstruktur dan terencana. Kepedulian beberapa orang yang bergabung dengan kami, hanya dampak reaksi dari tulisan yang dihasilkan jurnalis,” jelas Shinta Ardhan, koordinator aksi berbagi dan peduli Mbah Pasiyem, di sela-sela tasyakuran dan buka puasa bersama, Minggu (25/4/2021).

BACA JUGA: Pertashop Lebih dari 200 Titik Ada di Pedesaan Jateng-DIY

Menurut dia, jaringan donaturnya sangat spesial. Mereka tergerak karena menyimak cerita dibalik sosok lemah dan menderita, yang ditemukan tidak sengaja lewat pengamatan dan liputan. Dan fokus mereka selalu kisah perempuan dan anak.

Jaringan Jurnalis Perempuan merasa sangat bersyukur, karena aksi spontan membantu merenovasi dapur layak dan kamar tidur serta membangun kamar mandi untuk Mbah Pasiyem, selesai sangat cepat, berkat dukungan penuh Jajaran Koramil 11 Jambu.

”Kami menemukan Mbah Pasiyem tanggal 14 April, buka donasi lima hari, langsung mulai pembangunan 21 April, dan selesai hari ini, 25 April. Kerja keras anggota Koramil 11 Jambu luar biasa,” tambah Shinta.

BACA JUGA: Giliran Kapolres Kunjungi Dua Keluarga ABK KRI Nanggala 402

Dia juga menyebut, aksi sosial membantu lansia seperti ini merupakan salah satu bagian dari tugas seorang jurnalis. ”Ini semacam rangkaian aksi 3M, menemukan, menulis dan membantu,” terangnya.

Sementara itu, Danramil Jambu Kapten Cba Sudir menyampaikan, anggotanya tergerak membantu Mbah Pasiyem secara suka rela tanpa dibayar. Karena itu bagian dari tugas melindungi rakyat.

”Saya bersyukur punya anggota yang gigih, kerja mulai pagi sampai malam yang tidak kenal lelah,” ungkap Kapten Sudir.

BACA JUGA: ASN Kota Semarang Ketahuan Mudik TPP Dipotong 100 Persen

Pendamping Danramil, Bintara Tinggi Tata Urusan Dalam, Peltu Cahyo Nugroho Yudiarto menambahkan, anggota Koramil 11 Jambu yang ikut dalam kegiatan ini, akan mendapatkan penghargaan khusus.

”Penghargaannya adalah kepercayaan dari masyarakat. Itu penghargaan tertinggi bagi kami. Nanti suatu saat kami membutuhkan masyarakat, mereka siap hadir juga untuk kami,” tegas Peltu Cahyo.

Jaringan dermawan berbagi dan peduli Mbah Pasiyem, di antaranya pengusaha buruh migran asal Jambu yang sukses di Taiwan, Kesi Fatimah, Pimpinan PT Mandom Indonesia Solo Agus Kristianto, Dokter bedah RS Kariadi dr Riza Prihadi.

Selain itu ada pula, pengusaha Event Organizer Retno M Kasmuri dan Munji Organizer, Aktivis sosial Kholis, Pengusaha Muda Wildan Adi Nugraha, Penggiat UMKM Arum Nugroho dan Lawyer Mirzam Indarto serta Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah.

Riyan-Sol