SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Hendrar Prihadi menyatakan, bagi yang nekat mudik dan memasuki area Semarang, diperintahkan pihak RT/RW untuk membawa ke rumah dinas maupun rumah karantina dan harus menjalani isolasi selama 5 x 24 jam.
Hal ini mengingat, menjelang Idul Fitri, angka positif covid-19 di Kota Semarang mengalami kenaikan fluktuatif. Guna menekan angka kenaikan kasus covid.
Wali kota Semarang Hendrar Prihadi pun mengambil sejumlah langkah tegas melalui larangan mudik.
“Ada kecenderungan naik meskipun naiknya kecil, seperti gergaji kecil,” ujar Hendi, sapaan akrab wali kota kata disampaikan Hendi saat memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Mikro dan persiapan pelaksanaan pos penyekatan, Senin (26/4/2021), di Situation Room Balaikota.
Menurutnya lonjakan kasus yang terjadi di India bisa saja terjadi di Semarang, sehingga perlu diambil langkah antisipasi. “Kita ingatkan lagi tim patroli untuk lakukan sidak dan tim pemantau harus aktif kembali termasuk menjelang Lebaran ini,” ujarnya.
Dirinya beserta Dishub telah menyiapkan sembilan pos penyekatan di pintu masuk Kota Semarang. Pos penyekatan gabungan tersebut bekerja sama dengan TNI/Polri, Satpol, Dishub dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
“Sembilan titik itu diharapkan dapat meminimalkan orang yang masuk maupun orang yang keluar dari Kota Semarang,” tutur Hendi.
Sembilan titik tersebut di antaranya Pos Taman Unyil, Mangkang, Genuksari, Penggaron, Darupono, Pintu Tol Banyumanik, Kalikangkung, Cangkiran dan Pos Sisemut.
Hery Priyono