blank
Yesika, keponakan Kopda Maryono saat menceritakan tentang pamannya selama hidup. Foto : hana eswe/ist.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Rasa sedih menyelimuti keluarga Kopda Maryono, salah satu awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali, beberapa waktu lalu. Raut kesedihan itu terlihat dari wajah Yesika Wulandari, keponakan Kopda Maryono saat didatangi wartawan, Minggu (25/4/2021).

Pihak keluarga melalui Yesika membenarkan jika pamannya itu merupakan anggota TNI AL yang bertugas di KRI Nanggala. Sambil terus memegangi foto Kopda Maryono, Yesika menceritakan pamannya tersebut sempat pulang ke kampung halamannya di Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan, kurang lebih pada dua pekan lalu.

“Dua minggu lalu, beliau sama istrinya pulang ke sini untuk sungkem ke ibunya. Lalu, sempat nyekar ke makam ayahnya,” jelas Yesika, dengan nada terbata-bata.

blank
Pihak keluarga terus menunggu kabar. Foto : hana eswe/ist.

Sesekali Yesika menatap layar ponselnya menanti kabar dari kakak sepupunya yang merupakan kakak kandung Maryono. Menurut Yesika, kakak Maryono beserta ibunya, Supriyati, langsung bertolak ke Surabaya untuk mencari kepastian tentang 53 awak KRI Nanggala yang sebelumnya dinyatakan subsunk.

“Beliau orangnya baik dan bijaksana. Suka memberikan nasihat dan motivasi untuk saudara-saudara yang lainnya,” ujar Yesika.

Berharap Ditemukan

Dalam konferensi pers, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu (25/4/2021) sore, menyatakan 53 personel KRI Nanggala telah gugur. Namun, pihak keluarga masih berharap Kopda Maryono bersama awak KRI Nanggala yang lain bisa ditemukan.

Hal itu dinyatakan Amin Wahyudi, kerabat Kopda Maryono. Sambil terus memandang foto Kopda Maryono, Amin mengharapkan awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali ini segera ditemukan.

“Harapan kami, semoga ditemukan,” jelas Amin.

Tulang Punggung

Kopda Maryono menikah dengan Septi Dwi Astuti dan dikaruniai dua anak bernama Osario (6) dan Nicolas (5). Dari keterangan Yesika, Kopda Maryono menjadi anggota TNI AL selama sepuluh tahun.

Selain dikenal baik, Yesika menuturkan Kopda Maryono memang menjadi tulang punggung keluarga. Mereka tidak menyangka jika orang yang sangat sayang dan perhatian pada keluarganya ini menjadi salah satu awak KRI Nanggala yang mengalami musibah tenggelam di Perairan Bali.

“Tidak menyangka sama sekali. Namun, kami pihak keluarga terus berdoa dan berharap agar segera ditemukan,” pungkasnya.

Hana Eswe