blank
Pemain PSS Sleman nomor punggu 3, Bagus Nirwanto saat dijaga pemain PSM Makassar nomor punggung 71 Aji Kurniawan para pertadingan perebutan peringkat ketiga Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (244/4/2021) Malam. Antara

SOLO (SUARABARU.ID) – Pelatih kepala PSS Sleman Dejan Antonic mengaku puas dengan capaian timnya yang berhasil merebut peringkat ketiga turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

PSS memenangi laga perebutan peringkat ketiga dengan skor 2-1 atas PSM Makassar, kendati mereka harus menuntaskan pertandingan hanya dengan 10 pemain di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

Memimpin lewat eksekusi penalti Irfan Jaya pada menit ke-30, PSS harus melanjutkan pertandingan dengan 10 pemain lantaran kartu merah yang diterima Fandhy Imbiri delapan menit kemudian.

Keunggulan itu sempat hilang akibat gol Sutanto pada menit ke-59, tetapi lima menit berselang Irkham Mila mampu membawa PSS kembali memimpin dan mempertahankannya hingga bubaran.

Antonic memuji daya juang skuad Elang Super Jawa, yang mampu memberi perlawanan bahkan mencetak gol penentu kemenangan ketika sudah melakoni situasi 10 lawan 11.

“Saya harus berterima kasih kepada seluruh pemain, dan elemen di tim ini termasuk suporter. Hasil yang sangat penting untuk kami. Secara umum laga yang sulit karena kami sempat unggul dan mendapat kartu merah,” kata Dejan Antonic.

Dejan meyakini pengalaman di Piala Menpora akan menjadi pelajaran berharga bagi timnya dalam persiapan menyongsong kompetisi Liga 1 yang rencananya bergulir mulai 3 Juli nanti.

“Kami melaksanakan turnamen ini, dengan hasil yang memuaskan. Kami akan kembali ke Sleman untuk menikmati prestasi ini,” Dejan usai pertandingan.

Penalti pukul mental PSM

Sementara itu, Pelatih PSM Makassar Syamsyuddin Batolla mengaku hukuman tendangan penalti membuat mental pemainnya terpukul, terlebih skuadnya tidak diperkuat pemain asing dalam turnamen kali ini.

“Kami masih mengandalkan pemain materi lokal. Kami memberikan kesempatan pemain muda tetapi mentalnya masih perlu dibenahi,” kata Syamsyuddin.

Bek PSM Hasim Kipuw menilai kekalahan kontra PSS menjadi pelajaran berharga terutama bagi para pemain muda yang butuh menambah jam terbang.

“Kami sudah menjalankan instruksi pelatih, tetapi usaha masih kurang dan harus bekerja keras lagi terutama pemain muda yang masih membutuhkan banyak pengalaman,” katanya.

Ant/Muha