blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyerahkan bingkisan kepada seorang jamaah Shalat Tarawih di Masjid Al Kohar Desa Banjareja, Puring.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bertekad menjadikan wilayah Kebumen selatan sebagai Kawasan Industri Bahari.

Sebab Kabupaten Kebumen memiliki garis pantai sepanjang 57,5 kilometer. Lahan tersebut sangat strategis dan potensial sebagai kawasan industri. Namun hingga kini belum tergarap dengan baik.

Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan hal tersebut di sela-sela Shalat Tarawih dan Silaturahmi di Masjid Al -Kohar Desa Banjarejo, Kecamatan Puring, Senin (19/4) malam.

Acara dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kebumen Mohammad Amirudin, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dipermades P3A) Frans Haidar, para kabag, Forkopimcam Puring serta Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat.

Bupati menjelaskan, pembangunan Kawasan Industri Bahari tersebut untuk mengembangkan dan meningkatkan upaya memanfaatkan lingkungan alam. Khususnya sebagai sumber daya sosial dan ekonomi.

Bahkan juga akan disiapkannya tempat pengolahan ikan maupun udang dengan sistem pengelolaannya berwawasan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Arif Sugiyanto menyatakan, di Tahun 2021 pembangunan kawasan itu secepatnya akan diwujudkan. Dengan harapan dapat mempercepat peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya di pesisir Kebumen.

Menurut Bupati, mulai Kecamatan Puring, Petanahan hingga Klirong akan dimanfaatkan sebagai Kawasan Industri Bahari. Di dalamnya nanti ada tempat pengolahan ikan maupun udang. Diusahakan tahun ini bisa terealisasi. Jika hal itu terwujud  kesejahteran masyarakat akan meningkat.

Hasil Belum Maksimal

Lebih jauh Bupati mengungkapkan, Pemkab berupaya memberikan dukungan khususnya kepada masyarakat nelayan. Salah satunya melalui dana talangan. Ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan pemerintah karna pada saat musim panen.

Mengingat, para nelayan bisa menghasilkan Rp 5 miliar dalam satu hari, namun uangnya tidak langsung dibayarkan oleh para pengepul.

Bupati juga menilai hasil panen para petambak udang belum maksimal. Dalam sekali musim panen hanya bisa menghasilkan 5-7 ton per hektare. Padahal jika dikelola secara profesional bisa memperoleh hasil hingga 35-40 ton setiap musim panen.

Dia jelaskan, melalui industri bahari, sistim pengelolaannya akan ditata secara profesional agar bisa memperoleh hasil maksimal. Dengan begitu hasiila laut selatan bisa langsung diekspor ke negara luar seperti Amerika dan Kanada.

Dari segi perizinan, Bupati menegaskan, akan membuka seluas-luasnya dan dipastikan  tanpa ada uang mapun embel -embel yang sifatnya berupa suap.

“Perizinan kami buka seluas-luasnya tidak ada yang di bawah meja, tidak ada uang di bawah tangan, dan tidak ada uang salam tempel,”tegas Bupati.

Arif Sugiyanto juga menjelaskan penerapan Protokol Kesehatan Shalat Tarawih di Masjid Al Kohar  Banjarejo Puring sudah baik. Termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Namun masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan agar kasus positif Covid- 19 di  Kebumen terus menurun.

Komper Wardopo

 

ohar