SEMARANG (SUARABARU.ID)– Berawal dari keinginan melukis pengemis sedang makan, Djoko Susilo (63), malah menemukan gambar menarik. Gambar itu adalah momen Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, makan satu meja dengan dua orang perempuan.
Cerita itu melatarbelakangi pelukis asal Semarang, yang datang mengantarkan lukisan cat air berukuran 90×150 nya itu kepada Ganjar, pada Selasa (20/4/2021) malam.
”Ini lukisan sebenarnya lukisan dokumenter. Jadi bukan imajiner bukan imajinasi kita pelukis, tapi kejadian yang sesungguhnya,” kata Djoko.
BACA JUGA: Kebumen Selatan Jadi Kawasan Industri Bahari
Mulanya Djoko ingin melukis momen pengemis makan. Dia pun mencari gambar lewat mesin pencarian google. Dalam pencariannya, dia malah menemukan gambar orang nomor satu di Jateng sedang makan bersama dua perempuan itu.
”Saya waktu itu mencoba melihat mencari objek. Saya buka google, kata kuncinya pengemis makan. Nah ketemu kok ada gambarnya Pak Gub, saya lihat kok ketoke ngguyune tenanan opo ora. Jadi keliatan bahagia,” tutur Djoko pada Ganjar.
Mendengar itu, Ganjar pun menceritakan latar belakang momen itu adalah, saat dirinya kunjungan di Magelang tahun 2019 lalu. Saat itu Ganjar mampir di warung Kupat Tahu Pojok di Kota Magelang.
BACA JUGA: Tim Dosen FTP USM Berikan Pelatihan Penanganan Pascapanen Bekatul Jagung
Begitu turun dari mobil, Ganjar yang hendak masuk warung, tiba-tiba dicegat dua wanita paruh baya, mereka hanya ingin salaman dengan orang nomor satu di Jateng itu.
”Nah ini cerita dari lukisan. Makanya saya terkejut ketika ada foto dikirim ke WA, kok ada hitam putih, tak pikir ini foto dibuat hitam putih dibuat sephia. Saya kaget, ternyata lukisan beneran,” ujar Ganjar.
Obrolan Ganjar dengan pelukis yang kini tinggal di Yogyakarta itu berlangsung gayeng. Djoko bercerita, dia sebenarnya tak memiliki latarbelakang sekolah seni lukis. Bahkan Djoko sempat jadi tukang kayu.
BACA JUGA: Bill Gates dan Lusinan Pemimpin Dunia akan Hadiri KTT Iklim Biden
Dia mengaku, kegemarannya melukis sudah ada sejak duduk dibangku SMP. Namun tidak diasah dengan baik dan belum konsisten. Djoko bahkan mengaku baru mulai menekuni seni lukis beberapa tahun terakhir.
”Njenengan ini sakjane istimewa, sinau dewe, inovasi sendiri, istimewa lho njenengan,” puji Ganjar.
Butuh waktu lima hari untuk Djoko menyelesaikan lukisannya itu. Djoko yang juga pernah melukis Presiden RI Joko Widodo dengan nuansa serupa menyampaikan, pemilihan warna hitam putih juga ada alasannya.
BACA JUGA: BNSP Bantah Melarang Dewan Pers Laksanakan Uji Kompetensi Wartawan
”Hitam putih itu lebih keliatan pak daripada warna. Warna itu orang lihat sudah biasa, kalau hitam putih orang pertama lihat kan oh ini kuno. Kan orang lebih perhatian,” terang Djoko.
Ditambahkannya, pesan dari lukisan itu adalah keakraban seorang Gubernur yang bisa makan satu meja dengan rakyatnya, dan tergambar kegembiraan yang tulus.
”Dan ini memang menarik, karena apa? untune ketok kabeh. Pak Djoko matur nuwun, terus berkarya ya,” tandas Ganjar.
Riyan-Sol