blank
Mahasantri lulusan Ma'had Aly PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo saat diwisuda. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Untuk kali pertama Pondok Pesantren (PP) Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo, mewisuda sejumlah 56 mahasantri lulusan program Ma’had Aly atau setara perguruan tinggi di komplek pesantren setempat.

Lulusan Ma’had Aly tersebut mendapat gelar Sarjana Agama (SAg) setelah menempuh pendidikan program strata satu (S1) Studi Islam selama beberapa tahun. Kuliah yang diikuti di pesantren menggunakan bahasa Arab berbasis kajian kitab kuning.

Pengasuh PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo KH Nur Hidayatullah, Rabu (14/4), mengatakan pada saat bersamaan juga diwisuda 419 santri lulusan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Wustho (setara SMP/MTs) dan Ulya (setingkat SMA/MA).

“Ada 284 santri yang lulus PDF Wustho dan 135 PDF Ulya. Jadi selain nyantri atau ngaji, para santri juga mengikuti program pendidikan formal di pesantren. Mereka akan mendapatkan ijazah formal seperti di sekolah lainnya,” kata dia.

Hal Baru

blank
Santri lulusan PDF PP Al Mubaarok Manggisan Mojotengah Wonosobo saat diwisuda. Foto : SB/Muharno Zarka

Hadir dalam acara wisuda tersebut Dirjen Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama RI Dr H Nur Abadi SAg MPd, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kabid PD Pontren) Kanwil Kemenag Jawa Tengah H Waryono MPd.

Turut hadir pula Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Muhammad Albar. Lulusan Ma’had Aly dan PDF Wustho dan Ulya diwisuda langsung pengasuh PP Al Mubaarok Manggisan Wonosobo KH Nur Hidayatullah.

Rektor Universitas Sains Al Quran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo Dr KH Muchotob Hamzah MM, memberikan taushiyah kepada lulusan PDF dan Ma’had Aly ke depan untuk mengembangkan ilmu agama (Islam) yang sudah didapat di pesantren di masyarakat.

“Santri setelah lulusan dari pesantren harus berani mengembangkan hal baru. Terus kembangkan ilmu yang sudah didapat di pesantren untuk meraih masa depan yang lebih gemilang,” ujar tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wonosobo itu.

Muharno Zarka