blank
Tiga narasumber saat menyampaikan kesiapan tiga masjid besar di Semarang, dalam menyambut puasa Ramadan 1442 Hijriyah. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Drs KH Ahmad Darodji, meminta kepada segenap umat Muslim, untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan 1442 Hijriyah, dengan berbekal pengendalian hawa nafsu yang tinggi.

Sebab inti puasa itu bukan sekadar menahan makan dan minum pada waktu yang ditentukan, tetapi yang lebih dari itu, diharapkan mampu mengendalikan hawa nafsu.

”Salah satu upaya mengendalikan hawa nafsu misalnya, menghindari atau memosting tulisan dan foto-foto yang tidak pantas di media sosial. Ini saya wanti-wanti kepada siapa saja yang sedang berpuasa, agar memperhatikan imbauan ini,” kata Kiai Darodji, ketika menjadi narasumber di acara ‘Ulama Menyapa’ di TVKU, yang bekerja sama dengan MUI Jateng, di Kampus Udinus (Studio TVKU), Senin (12/4/2021).

BACA JUGA: Polres Wonosobo Gelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2021

Tampil sebagai narasumber lain, Ketua Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail Lc dan Sekretaris Pengelola Pelaksana Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Drs KH Muhyiddin MAg.

Dalam dialog interaktif yang dipandu host Myra Azzahra, Kiai Darodji yang juga Ketua Yayasan Masjid Raya Baiturahman Semarang ini menyampaikan, dalam menjalankan puasa Ramadan, jangan melanggar larangan berpuasa yang sudah ditentukan.

”Eman-eman bila puasa kita hingga maghrib, tetapi dalam penilaian Allah kita tidak mendapatkan pahala apa-apa, kecuali lapar dan dahaga,” pesan dia.

BACA JUGA: Gubernur Jateng Buktikan Janjinya untuk Korban Bencana NTT, Apa yang Diberikan?

Ketiga narasumber itu juga saling menegaskan, dalam menyambut Puasa Ramadan ini, Masjid Raya Baiturrahman, MAJT dan Masjid Agung Semarang, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selain mewajibkan jamaah jaga jarak, menggunakan hand sanitizer, ukur suhu juga mengurangi durasi Shalat Tarawih maupun Tadarus Alquran.

”Dalam kondisi normal, Shalat Tarawih di MAJT seorang imam membaca satu juz Alquran. Untuk masa pandemi ini, hanya diwajibkan setengah juz saja. Demikian pula tadarus usai Tarawih, hanya menyempurnakan yang setengah juz,” jelas KH Muhyiddin.

Dalam tiap minggunya, area masjid disemprot disinfektan hingga dua kali. Hal yang sama juga disampaikan Kiai Hanief Ismail dan Kiai Darodji, untuk Masjid Agung Semarang dan Masjid Baiturrahman. Sedangkan untuk pembagian zaburan di masjid saat berbuka puasa, juga diatur sesuai dengan prokes.

Riyan-Sol