blank
Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Bukopin (BSB). Foto: Eko Priyono
YOGYAKARTA (SUARABARU.ID) – Guna mengoptimalkan potensi bisnis grup Muhammadiyah, Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Bukopin (BSB) tentang penggunaan produk dan jasa perbankan syariah.
Lewat kerja sama itu seluruh BTM dapat memanfaatkan layanan BSB di antaranya meliputi pembiayaan, pengelolaan dana, payroll, e-channeling, jasa keuangan, dan pelatihan manajemen bisnis keuangan mikro syariah.
Direktur Utama BSB Dery Januar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema bagi BTM untuk pengembangan bisnis di masa mendatang.
“Kita tidak hanya bicara keuntungan tapi bagaimana bisa hadir untuk membangun ekonomi mikro di wilayah Jateng dan DIY hingga lingkup nasional,” katanya usai penandatanganan MoU di gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (8/4).
Model kerja sama itu sementara baru diterapkan di Yogyakarta. Ke depan, BSB akan menggandeng BTM lainnya. Dengan sistem itu, amal usaha ekonomi Muhammadiyah tersebut mulai dari induk sampai dengan primer diharapkan bisa menjalankan tujuan dengan baik.
Adapun pertimbangan dipilih sasaran mikro karena jumlah sektor itu paling banyak di Indonesia bahkan menjadi penentu ekonomi. Dari evaluasi pembiayaan selama pandemi, usaha mikro justru relatif mampu bertahan.
“Kami  tidak mengabaikan faktor risiko. Upayanya adalah dengan memaksimalkan mitigasi, ada sharing risk antara kami dengan pihak BTM,” jelasnya.
Nominal pembiayaan tahun ini ditargetkan sekitar Rp 100 miliar. Pembiayaan per individu dimulai dari angka Rp 2 juta dengan sistem bergulir.
Direktur Eksekutif Induk BTM Agus Yuliawan menyatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama itu. “Di tengah situasi sekarang ini, banyak anggota yang butuh suntikan modal. Sehingga kemitraan ini sangat strategis,” ucapnya.
Sinergi itu tidak hanya menyangkut modal tapi juga sistem secara keseluruhan mulai dari IT sampai manajemen SDM juga akan dibantu.
Eko Priyono