blank

SEMARANG – Tim pengabdian masyarakat FE USM yang terdiri dari Emaya SE., MM, Dr. Adijati Utaminingsih SE, MM dan Drs Witjaksono SE., MM menyampaikan materi pengabdian tentang strategi pengelolaan usaha kepada sepuluh orang penjual jamu gendong di Wonolopo Mijen Kota Semarang.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian tugas dosen dalam Tri Dharma yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2021 di rumah Bapak Kholidi ketua paguyuban jamu gendong Sumber Husodo Wonolopo Mijen.

Bapak Kholidi menyampaikan rasa kegembirannya kepada tim pengabdi, karena adanya tim FE USM, kelompok penjual jamu Wnolopo dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengelolaan usaha dan produksi jamu yang benar serta dapat bertukar pikiran tentang masalah-masalah yang dihadapi selama ini.

Harapan kedepan pengabdian ini dapat terus berkelanjutan karena masih banyak wawasan dan pengetahuan lain yang ingin diperoleh demi kemajuan dan pengembangan usaha jamu gendong Wonolopo.

blankPeserta yang terdiri dari penjual jamu gendong menerima pembelajaran tentang manajemen pengelolaan usaha yang efisien dan proses pembuatan jamu segar yang baik dan benar sesuai protokol kesehatan. Peserta antusias menerima materi dan banyak pertanyaan yang muncul dalam proses kegiatan ini.

Kegiatan ini membuka wawasan dan pengetahuan para penjual jamu tentang pentingnya menjalankan usaha dengan benar dan efisien serta menghasilkan jamu yang berkualitas dengan menjalankan proses pembuatan jamu segar yang benar dan higienis.

Pengelolaan usaha yang efisien didasarkan pada pengelolaan sumber daya yang tepat meliputi modal, tempat usaha, bahan baku, peralatan dan tenaga kerja yang handal. Mengelola usaha yang efisien dan efektif terdiri dari beberapa unsur.

Pertama mengelola proses produksi jamu yang baik dan benar sesuai protokol kesehatan yang meliputi pemilihan bahan baku jamu yang segar dan berkualitas, tahapan penanganan bahan baku yang benar dan memenuhi persyaratan kesehatan, pemilihan peralatan yang food grade serta aspek kebersihan diri, peralatan dan lingkungan.

Kedua pengelolaan pemasaran usaha dengan menentukan pasar sasaran yang tepat dan memenuhi keinginan serta selera pasar yang tepat. Pelaksanaan pemasaran jamu gendong di Wonolopo sudah berjalan dengan baik dengan membagi wilayah penjualan untuk masing-masing penjual jamu.

Pemasarannya sudah tersebar di berbagai pasar di Kota Semarang antara lain pasar Ngaliyan, Pasar Simongan, Pasar Karanggayu, Pasar Sampangan, Pasar Brumbungan dan Pasar Bulu. Kualitas jamu gendong untuk masing-masing pasar dibedakan sesuai selera dan keinginan pasar setempat.

Hal ini menggambarkan penjual jamu gendong dari Wonolopo ini sangat memperhatikan kebutuha dan keinginan pasar sehingga penjualan berjalan dengan mudah dan cepat.

Narasumber kegiatan pengabdian ini adalah tim pengabdi yaitu Dr. Adijati Utaminingsih, SE., MM dengan materi proses pembuatan jamu segar yang baik dan benar sesuai protokol kesehatan dan Emaya Kurniawati SE., MM serta Witjaksono, SE., MM dengan materi pengelolaan manajemen usaha yang efisien.

Saiful Hadi – USM