blank
Ganjar saat mengecek kualitas beras yang diserap Bulog dari petani. Foto: dok/ist

”Ini diserap terus, tidak dikeluarkan. Paling keluar rutin dari Bulog hanya bencana atau operasi pasar (OP). Jadi mohon maaf, kalau tidak ada bencana atau harga stabil dan tidak ada operasi pasar, ya ndongkrok,” tegasnya.

Untuk itu, Ganjar mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membuat kebijakan baru guna membantu Bulog menyerap gabah petani. Bulog lanjut dia, bisa diberikan tugas yang lebih banyak seperti dulu lagi.

Menurutnya, fungsi Bulog agak pincang. Disatu sisi mereka diminta menyerap gabah dari petani, tapi keluarnya tidak banyak, hanya untuk stok saja.

BACA JUGA: Kali Pertama PWI Kota Magelang Gelar Lomba Foto Tingkat Nasional dan Meraih Sukses

”Kalau sistemnya tidak diubah, sudah pasti serapan Bulog nggak bisa bagus. Dampaknya harga petani pasti rendah, karena betul-betul menggunakan mekanisme pasar dan diadu dengan pasar,” tegasnya.

Butuh terobosan baru kebijakan dari pemerintah pusat terkait hal ini. Kementerian Pertanian atau Kementerian Perdagangan diharapkan membuat terobosan baru.

”Saya juga kepikiran, kalau pusat tidak melakukan, maka Pemda harus mengambil tindakan. Sepertinya kita harus punya gudang sendiri. Mungkin kita yang melakukan fungsi PSO dan mengambil stok, agar petani bisa terbantu. Kalau tidak ada saluran keluarnya, ngendonnya akan lebih banyak,” pungkasnya.

BACA JUGA: Pasca Bom Makassar, Polres Sukoharjo Sambangi Tokoh Agama

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Miftahul Ulum mengungkapkan, Bulog Jateng dijatah menyerap gabah petani sebanyak 204 ribu ton tahun ini. ”Kami optimistis itu tercapai, minimal di atas 75 persen dari target,” katanya.

Ditambahkan dia, ada kendala Bulog dalam penyerapan gabah petani. Menurutnya, kualitas gabah petani tidak terlalu bagus.

”Kendalanya saat musim hujan kemarin. Jadi banyak gabah yang dipanen lebih awal, karena rusak. Dalam arti terkena banjir padi roboh, jadi segera dipanen,” terangnya.

blank
Ganjar menyebutkan, fungsi Bulog agak pincang. Disatu sisi mereka diminta menyerap gabah dari petani, tapi keluarnya tidak banyak, hanya untuk stok saja. Foto: dok/ist

Riyan-Sol