Ketua DPC Asosiasi Seniman Nusantara Jepara Ki Hadi Purwanto membacakan surat terbuka yang ditujukan kepada Bupati Jepara. (Foto : TGRS )

JEPARA (SUARABARU.ID) – Seniman menjadi salah satu kelompok masyarakat  yang benar-benar terpukul karena pandemi. Sebab dengan adanya pembatasan dan bahkan pelarangan pentas, membuat mata pencaharian mereka jauh berkurang.

Oleh sebab itu   DPC Asosiasi Seniman  Nusantara (Setara) Kabupaten Jepara berharap agar pementasan seni tradisional wayang kulit, campursari gamelan, kentrung dan pentas seni lain diizinkan pentas pada malam  hari. Untuk itu mereka membuat surat terbuka kepada Bupati Jepara.

Ketua DPC Asosiasi Seniman Nusantara Kab. Jepara, Ki Hadi Purwanto.

Surat tersebut dibacakan oleh Ketua DPC Setara, Ki Hadi Purwanto didamping Sekretaris Setara Ki Sasmito Cakra di taman wisata Air Terjun Jurang Nganten Dukuh Senggrong Desa Blingoh Kec.Donorojo Kab.Jepara Jumat (26/3-2021). Dalam pembacaan surat tersebut di hadiri pula seniman tradisional, dalang, waranggono dan sejumlah  seniman lainnya. Juga di saksikan warga setempat.

Surat terbuka tersebut tujuannya  agar Bupati Jepara tergerak dan menaruh perhatian  dengan mengijinkan dilakukan pentas seni tradisional wayang kulit, campursari gamelan bisa dipentaskan pada malam hari. Tentu  dengan menjaga  Prokes sesuai anjuran pemerintah.

Menurut Ki Hadi Purwanto,  untuk mendukung pentas malam Setara telah  menyiapkan Tim Pembantu Relawan Seni Tradisional yang mengawal setiap pementasan. “Kami ingin memastikan bahwa semuanya menaati prokes, baik pemain maupun penonton,” ujar Hadi Purwanto.

Selain membacakan surat terbuka, Setara juga menggelar pentas  wayang kulit yang di lakukan oleh Ki Dalang Sasmita Cakra,

Hadepe – TGRS