Gubernur Ganjar Pranowo menerima Ka. Disdikbud Prov. Jateng dalam rangka paparan terkait Persiapan Sekolah Tatap Muka di Puri Gedeh. Senin (22/3)

SEMARANG(SUARABARU.ID) – Kabar soal 174 siswa SMK Pelita Bangsa Kabupaten Sragen menunggak bayaran hingga ratusan juta memang benar. Para siswa yang lulus sejak 2014 itu juga belum mengambil ijazahnya.

Tetapi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan persoalan tersebut sudah selesai. Sebanyak 174 siswa SMK Pelita Bangsa telah mendapatkan ijazahnya.

“Ini ada fotonya, ini barusan selesai. Jadi yang kemarin tidak bisa di Sragen, SMK Pelita Bangsa, perhari ini di Kantor Kecamatan Sumberlawang telah serahkan 174 ijazah kepada perwakilan siswa,” kata Ganjar, Senin (22/3).

Setelah media santer memberitakan, Ganjar langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti. Ia senang karena pihak sekolah kooperatif dan mau menyerahkan ijazah siswa yang menunggak itu.

“Ijazahnya gratis, lulusan tidak terbebani biaya apapun. Ini saya sudah mendapat kiriman gambarnya,” ucapnya sambil menunjukkan foto di handphonenya yang menunjukkan proses pembagian ijazah itu.

Ganjar meminta seluruh sekolah di Jawa Tengah, khususnya swasta melakukan pendataan kepada siswanya. Jika ada siswa yang tidak mampu, maka mesti harus  mendapatkan bantuan.

“Bisa dengan beasiswa atau sebagainya. Maka sekolah wajib mendata itu,” jelasnya.

Ganjar juga mengatakan pihaknya sudah memberikan bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) ke sekolah tersebut. menyinggung tentang keuangan SMK Pelita Bangsa yang kacau akibat adanya tunggakan siswa, Ganjar mengatakan bahwa itu tergantung manajemen sekolah.

“Bantuan kita berikan ke siswa, bukan ke sekolah. Kalau sekolah biasanya bantuannya berupa sarana prasarana. Maka sebenarnya, tantangan setiap sekolah betul-betul untuk bisa mengelola sekolah dengan baik,” ucapnya.

Memang lanjut Ganjar, hal itu tidaklah mudah. Dirinya memiliki banyak pengalaman serupa, bagaimana ada siswa sekolah swasta yang menunggak biaya sekolah dan terpaksa harus bantu menebus ijazahnya.

“Beberapa kali pengalaman saya, saya nebusi ijazah, bayari tunggakan-tunggakan itu. Ada beberapa sekolah yang kompromi, dengan diskon 50 persen. Tapi ada sekolah yang bayar sepenuhnya. Ya saya kumpulkan, itu dari saya kepada mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya berita gencar soal  174 siswa SMK Pelita Bangsa Sragen  menunggak biaya administrasi sejak 2014 hingga 2019 lalu. Tercatat, jumlah tunggakan sebesar Rp174.445.000.

Pihak sekolah mengatakan tidak pernah menagih kekurangan biaya administrasi itu. Para siswa yang menunggak itu, hampir semuanya tidak mengambil ijazahnya, meskipun pihak sekolah mengatakan tidak pernah menahan ijazah mereka.

Tim