Saat sekarang, katanya, wajahnya sudah berganti menjadi kawasan pedestrian yang lebih tertata dan bersih.

Agar daya tariknya tetap terjaga, kata dia, tenda pedagang juga dibuat seragam dengan menggandeng perusahaan swasta untuk pengadaannya.

Ketua Paguyuban PKL Pekojan Kudus Mundloha mengakui anggotanya memang berkeinginan segera berjualan kembali di Jalan Sunan Kudus, karena sekarang banyak yang berhenti berjualan.

Dari 51 pedagang, tercatat yang masih aktif berjualan 18 pedagang, sedangkan lainnya memilih beralih pekerjaan serta ada yang menunggu pindah ke Jalan Sunan Kudus.

Ketika dipersilakan berjualan kembali di Jalan Sunan Kudus, para pedagang siap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun serta jaga jarak.

“Kami sudah lama bertahan di tengah masa pandemi. Karena sejak awal pandemi Covid-19 Bulan Maret 2020 harus berjualan hingga pukul 21.00 WIB, kemudian direlokasi karena dibangun menjadi kawasan pedestrian,” ujarnya.

Sejak direlokasi ke gang satu, banyak pedagang berhenti berjualan karena sepi pembeli. Hingga akhirnya dari 51 pedagang, saat ini berkurang menjadi 43 pedagang karena ada yang beralih pekerjaan dan tidak akan berjualan kembali, sedangkan yang aktif berjualan saat ini 18 pedagang.

Pembangunan kawasan pedestrian dimulai dari pojok Alun-Alun Kudus hingga jembatan Sungai Gelis di Jalan Sunan Kudus dengan panjang jalan 562 meter dan lebar jalan eksisting sekitar 22 meter.

Baca Juga: PKL Citywalk Sunan Kudus Bakal Dapat Tenda Gratis