SALATIGA (SUARABARU.ID) – Tiga orang mahasiswa UKSW asal Papua yang meninggal pada Rabu (10/3/2021) di RSUD Salatiga, diduga karena minuman keras dan penurunan imun tubuh.
Menurut keterangan dokter jaga di RSUD Salatiga, dr. Arini Dyah Setyowati, ketiga mahasiswa yang meninggal tersebut, dikarenakan kelebihan kelenjar getah bening di dalam tubuhnya, dan tidak ada gejala kekerasan ataupun suspek virus Covid-19.
Diketahui, tiga mahasiswa UKSW yang meninggal antara lain Ovni Wakerkwa, Marpino M Sipka, dan Rudolf Carlos Kelanangame, warga Jalan Lanisajari Desa Minabua, Kecamatan, Mimika Baru, Mimika Papua. Ketiganya masing-masing dari fakultas UKSW, yaitu dari Fisikom, Sosiologi serta Bahasa dan Seni.
“Meninggalnya karena sakit yang dideritanya, dan ketiga mahasiswa yang meninggal dunia itu tidak terkonfirmasi virus Covid-19 ataupun kekerasan fisik,” kata dr. Arini, saat dikonfirmasi, Jumat (12/3/2021).
Disebutkan, Rudolf Carlos Kalanangame meninggal dunia karena sakit organ dalam, tidak ada gejala kekerasan ataupun suspek virus Covid-19. Ia mulai dirawat sejak hari Kamis tanggal 11 Maret 2021 sekitar pukul 14.35 WIB.
“Kalau untuk pasien yang meninggal bernama Marpino M Sipka, hasil rekam medik belum keluar, karena pesien tersebut meninggal baru hari ini,” ucap Arini.
Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat, S.S., mengungkapkan, dengan adanya kejadian tersebut, pihak kepolisian telah melakukan langkah deteksi dan penyelidikan terkait penyebab kematian ketiga mahasiswa asal Papua ini.
“Diduga ketiga mahasiswa asal Papua meninggal karena mengkonsumsi minuman beralkohol bersama mahasiswa Papua lain di kontrakan yang terletak di Kampung Kemiri No. 50 B, RT.08/RW.09, Kemiri, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, pada hari Sabtu malam, tanggal 6 Maret 2021,” jelas Kapolres.
Beberapa hari sebelumnya, kata Kapolres, mereka mengeluhkan sakit dan dibawa ke Rumah Sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Kapolres menegaskan bahwa ketiga mahasiswa asal Papua tersebut mengkonsumsi minuman keras merk Captain Morgan dan beberapa minuman keras merk lain yang dimungkinkan juga dicampur dengan minuman sprit dan jenis lain.
“Saat ini masih dilakukan upaya penyelidikan terkait asal, jenis, dan kandungan minuman keras yang dikonsumsi ketiga mahasiswa tersebut,” tandasnya.
Kapolres Salatiga juga memberikan himbauan dan motifasi kepada mahasiswa Papua yang sedang mengantar dan menjaga jenazah temannya tersebut.
Polres Salatiga juga memberikan bantuan tranpotasi dan akomodasi kepada rekan rekan yang mengikuti jenazah ke Santa Maria Semarang dan di Tiong Ting Salatiga.
Saat ini ketiga jenazah masih berada di rumah duka Santa Maria Kota Semarang. Polres Salatiga juga telah mengamankan satu orang penjual miras kepada tiga mahasiswa yang meninggal dunia.
Ning