blank
Ary Bachtiar ST, MT, Kepala Dinas PUPR Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Walaupun terdapat kerusakan disejumlah ruas jalan  kabupaten, namun karena curah hujan masih cukup tinggi baru dapat dilakukan penembelan jalan. Sebab jika dipaksakan untuk diperbaiki pasti  akan cepat rusak. Karena itu kami minta maaf atas ketidak nyamanan pemakai jalan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jepara, Ary Bachtiar, ST, MT,    saat dimintai konfirmasinya terkait dengan kerusakan disejumlah jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Jepara.

blank
Baru bisa dilakukan penambalan jalan di sejumlah titik

Ia juga menjelaskan, saat ini perbaikan jalan dilakukan dengan penambalan sementara. Namun, tingginya curah hujan dan intensitas kendaraan berat melintas, membuat tambalan tak bertahan lama. “Karena itu perbaikan dilaksanakan setelah cuaca membaik,” ujarnya.

Terkait anggaran pemeliharaan ruas jalan kabupaten, Bachtiar  mengaku tahun ini mendapatkan anggaran Rp 8  miliar dari APBD. “Sedangkan untuk penambalan jalan yang rusak memakai anggaran “klinik jalan” Rp 6 miliar. Disamping itu ada juga yang bersumber dari bantuan provinsi untuk peningkatan jalan dan drainase sebesar Rp. 31,8 miliar dan DAK  peningkatan jalan sebesar Rp. 31,7 miliar ” papar Ary Bachtiar.

Untuk sementara, sambil menunggu cuaca terang, DPUPR terus berkoordinasi dengan pihak provinsi dan pusat. Pihaknya juga memasang sejumlah  pelat baja pada lubang yang dalam . Selain itu sejumlah spanduk peringatan pun dipasang agar pengendara lebih berhati-hati.

Sementara Kabid Kabid Bina Marga DPUPR  Hartaya mengakui penambalan jalan sudah beberapa kali berlangsung di sejumlah ruas jalan. Namun, kembali mengelupas dan berlubang.”Kondisi yang sama juga dialami pihak provinsi dan pusat di jalan wewenangnya,” ujar Hartaya.

Baru-baru ini penambalan dilakukan di ruas jalan Mantingan. Saat itu wilayah tersebut tidak diguyur hujan dan kondisi aspal yang kering. Hal ini dilakukan untuk melihat dampak dari intensitas curah hujan terhadap tambalan.” Ungkap Hartaya.

Hadepe-ua