blank
Dr Adian Husaini MSi menjadi narasumber dalam kajian fikih kepemimpinan yang dihadiri pejabat struktural Unissula (15/2).

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Dr Adian Husaini MSi menjadi narasumber dalam kajian fikih kepemimpinan bertema meneguhkan kembali kampus perjuangan yang dilaksanakan Unissula (15/2).

Ia mengapresiasi visi pendidikan Indonesia yang dikonsep dengan sangat terperinci, detil dan juga prediksi prediksi tentang masa depan. Namun demikian ia juga mengingatkan bahwa sangat penting melihat pendidikan bukan hanya sebagai jalan untuk mendapat pekerjaan tapi lebih dari itu yaitu sebagai sarana atau proses untuk mendidik menjadi insan kamil (insan sempurna).

“Tokoh pendidikan kita Ki Hajar Dewantara telah mengingatkan jauh sebelum kita merdeka dengan mengkritik sistem pendidikan Kolonial yang akan membuat anak anak kita tergantung kepada Barat dan hanya menjadi buruh dalam sistem kapitalisme”, ungkapnya.

Masih menurut Adian, banyak orang saat ini yang tak memahami sejarah, bahwasannya untuk masuk universitas di jaman dulu tidak mengharuskan sekolah lebih dulu di tingkat dasar dan menengah karena universitas ada lebih dulu sebelum pendidikan dasar dan menengah.

“Kenapa banyak orang dulu pendidikannya rendah tapi wawasan dan kepintarannya luar biasa, karena mereka sungguh sungguh mau belajar pada guru guru hebat diberbagai tempat. Sehingga kwalitasnya tidak kalah bahkan lebih hebat dari lulusan universitas. Saat ini pun banyak orang orang yang kwalitas kecendekiawananya jauh lebih hebat dari pada mereka yang menempuh pendidikan tinggi, karena di luar sana mereka benar benar menempuh proses pendidikan tinggi yang sesungguhnya, demikian pula sebaliknya”, tutur Adian.

Lebih lanjut ia meminta maksimalilasi peran universitas Islam di Indonesia untuk mengembalikan tujuan pendidikan ke arah tujuan yang sebenarnya yaitu proses untuk menjadi orang yang sempurna.

“Di hampir semua universitas berbasis Islam kalau saya baca visi dan misinya sangat luar biasa seperti melahirkan sarjana muslim yang berkualitas ulama, melahirkan tokoh tokoh dakwah dan lain sebagainya dan hal itulah yang seharusnya menjadi panduan untuk bisa direalisasikan meskipun sangat besar tantangannya”, pungkasnya.