blank
Rapat koordinasi (rakor) rencana pelaksanaan vaksin covid-19 tahap II yang dipimpin Bupati Blora, H. Djoko Nugroho, di pendapa kabupaten setempat, Selasa (9/2/2021). Foto : Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, bersiap melaksanakan suntik vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tahap dua, khusus menyasar pelayan publik yang ada di kabupaten penghasil kayu jati.

Adapun vaksin tahap pertama adalah untuk para tenaga kesehatan (nakes). Untuk  dosis 1, sudah terealisasi 2.735 atau 68,5 persen dari sasaran real 3.991. Vaksin dosis 2 sampai Selasa (9/2/2021), sudah menyasar 762 nakes, dan akan terus berjalan.

“Vaksin covid-19 harus dua kali, suntik dosis 1 dan dilanjut dosis 2, jika hanya sekali ya gak manfaat,” beber pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Henny Indriyanti.

Dijelaskan Henny, untuk vaksin tahap II yang rencananya digelar Februari 2021, adalah untuk pelayanan publik, seperti anggota DPRD, TNI, Polri, ASN, rokoh masyarakat, guru, tenaga pendidik, wartawan, pedagang pasar dan lainnya.

“Dewan Pers menyepakati, wartawan di daerah ikut vaksin pada tahap II bareng pelayan publik lainnya,” terang Henny.

Pejabat Asisten Adinistrasi Umum Sekda Blora itu membeber soal vaksin tahap 1 dan II, saat rapat koordinasi sasaran pendataan pelayanan publik yang dimpimpin Bupati H. Djoko Nugroho, yang digelar di pendapa kabupaten setempat.

Hadir di acara itu, jajaran Forkompimda, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pimpinnan perbankan, BUMN, BUMD, Ketua PWI Kabupaten Blora, dan undangan lainnya.

Dewan Pers

blank
Dr. Hj. Henny Indriyanti M.Kes, pejabat Plt Kepala Dinkes Kabupaten Blora membeber rencana vaksin covid-19 tahap II. Foto : Wahono

Dalam sambutannya, Bupati Blora minta agar vaksin ini ditangani dengan serius, dan bertanggung-jawab demi kesehatan bersama. Pihaknya minta Dinkes segera mendata, dan mengajukan vaksin pusat tepat waktu, agar tidak diambil daerah lain.

“Semuanya harus kerja sama, kerja serius, dan cepat ajukan ke pusat agar vaksin tidak diambil daerah lain,” tandas mantan Dandim Rembang.

Terkait pelayan publik, Bupati kelahiran Cepu ini mendukung program Dewan Pers agar wartawan di daerah yang sudah terdata, ikut vaksin tahap II, karena kerja wartawan itu masuk dimana-mana, dan berhubungan langsung dengan warga.

“Nanti TNI vaksinnya di klinik Kodim, Polri di klinik Polres, wartawan di RSU, dan pelayan publik lainnya bisa di RSU, Puskesmas atau faskes lainnya,” pesan Bupati Blora.

Pejabat Plt Kepala Dinas setempat, Henny Indriyanti, kembali menjelaskan bahwa kini sudah siap 35 fasilitas kesehatan (fakes) untuk pelaksanaan vaksin, terdiri 26 Puskesmas, enam rumah sakit dan tiga klinik kesehatan.

Soal berapa vaksin tahap II dikirim dari pusat, dia belum bisa menjelaskan,  karena semua tergantung pusat. Dan data yang diajukan berdasar nama, NIK, jenis kelamin, tanggal lahir, pekerjaan, nomor telepon, alamat sesuai KTP dan UMR instansi pekerjaan.

“Batas waktu data masuk ke Dinkes Blora 11 Februari 2021, setelah data masuk segera dikirim ke pusat untuk ajuan jumlah vaksin,” jelas Henny.

Wahono