SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat. Pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang sepakat, untuk melakukan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) setelah PPKM jilid II berkahir 8 Februari hari ini.
Tujuh ruas jalan yang sebelumnya diberlakukan pengalihan juga akan dinormalkan kembali. Berikut serta kegiatan sosial budaya seperti seminar, diskusi, maupun pernikahan pun kembali diperbolehkan dengan pembatasan.
“Tapi dengan catatan, kegiatan tersebut maksimal hanya 100 orang saja atau maksimal 50 % dari kapasitas ruangan. Jadi jika kapasitas ruangannya 100 orang, maka boleh dihadiri 50 orang dan jika kapasitas gedungnya 1.000 orang, maka yang bisa masuk 100 orang,” katanya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Lalu mengapa Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat yang dilangsungkan sejak 25 Januari lalu? Menurutnya, selama berlangsung PPKM terjadi penurunan angka penyebaran covid-19. Atas dasar tren penurunan angka covid-19 selama masa PPKM
“Kami akan melakukan pelonggatan beberapa poin dalam PKM. Warung, PKL, restoran, serta tempat hiburan boleh buka sampai pukul 23.00 WIB. Mal yang semula beroperasi hanya sampai pukul 20.00, sekarang bisa sampai pukul 21.00,” katanya.
Angka Kematian Tinggi
Di sisi lain, Hendi tak menampik bila angka kematian di Kota Semarang akibat covid-19 masih tinggi. Angka kematian Kota Semarang sendiri sekitar 7,3%, sedangkan angka kematian nasional sekitar 5%. Sehingga pihaknya akan tetap melakukan sejumlah pengawasan PKM untuk menekan penyebaran virus.
“Kegiatan pengawasan dari kami akan tetap dijalankan, mulai dari tingkat kelurahan hingga di atasnya. Pengawasan melibatkan Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas,” katanya.
Selesainya penerapan PPKM jilid II yang dimulai 25 Januari sampai 8 Februari 2021, kata Hendrar Prihadi, memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan kasus Covid-19, termasuk di Kota Semarang.
“Cukup menggembirakan, pertama tingkat penambahan pasien covid-19 di Kota Semarang sekarang sudah di bawah 100. Sebelumnya, tren penambahan positif covid-19 tiap harinya tercatat lebih 100 kasus, kini turun jadi 86 kasus per hari,” katanya.
Dikatakan, per tanggal 25 Januari 2021 total kasus aktif ada di angka 786 orang, kemudian angka yang terkonfirmasi positif covid-19 mengalami penurunan, tepatnya pada tanggal 7 Februari menjadi 665 orang.
“Walau begitu, meskipun angka statistik Covid-19 di Kota Semarang menunjukkan tren positif, kami tetap meminta masyarakat Kota Semarang untuk waspada terhadap penyebaran virus corona. Sedulur-sedulur warga Kota Semarang tetap harus meningkatkan kewaspadaan, salah satunya dengan mengurangi mobilitas dan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Hery Priyono-wied