blank
Danramil 17 Salam, Kodim 0705/Magelang, Kapten Inf Andi Mulhan memasang bambu runcing di makam pejuang. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Danramil 17 Salam, Kodim 0705/Magelang, Kapten Inf Andi Mulhan memimpin pemancangan bambu runcing dan duplikat bendera Merah Putih di makam almarhum Sarwan Sosro Harjono. Itu dilakukan di Makam Nyai Guntur Madu, Dusun Kudus, Desa Kadiluwih, Salam, Jumat (22/1).

Pemancangan bambu runcing dan Bendera Merah Putih ukuran kecil itu dilakukan oleh Kapten Inf Andi Mulhan bersama Ketua Markas Ranting Legiun Veteran Republik Indonesia (Maran LVRI) Salam, Sritanto. Acara itu dihadiri oleh pejabat Muspika, para anggota veteran, keluarga almarhum, serta masyarakat sekitar.

Kapten Inf Andi Mulhan mengatakan, pemancangan bambu runcing merupakan suatu bentuk penghormatan dan penghargaan kepada jasa almarhum yang telah mendarmabaktikan hidupnya demi kemerdekaan dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Danramil juga mengungkapkan kebanggaannya bisa memancangkan bambu runcing berbendera Merah Putih di makam pendahulu pembela bangsa. “Ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap veteran,” kata Kapten Andi.

Sementara itu, Wakil Ketua Cabang Veteran Magelang  Kapten Inf (Purn) Santoro Sigit, menuturkan, pemancanagan bambu runcing merupakan bentuk penghargaan bagi para pejuang. Atas jasa-jasanya ikut berjuang membawa Indonesia lepas dari belenggu penjajahan.

“Pemancangan bambu runcing ini memang sudah sepantasnya dilakukan oleh pemerintah. Saya yakin tidak hanya almarhum yang memperjuangkan kemerdekaan, tetapi hal ini sebagai bukti penghargaan pemerintah,” katanya.

Sebagai generasi penerus, kata dia, dengan adanya pemancangan bambu runcing diharapkan bisa menambahkan rasa semangat nasionalisme dan patriotisme. “Ini sangat penting karena saat ini rasa nasionlasime dan patriotisme di kalangan pemuda mulai tergeser oleh kemajuan zaman,” pungkas Sigit.

Sarwan Sosro Harjono NVP 10.032.793/A merupakan salah satu veteran yang turut berjuang di masa kemerdekaan. Almarhum meninggal pada tahun 2018 dan  baru dilaksanakan pemancangan bambu runcing pada tahun ini.

Eko Priyono-wied