TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kabupaten Temanggung, mendorong peningkatan produksi bawang putih hasil budi daya petani di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto di Temanggung, Rabu (20/1/2021) mengatakan, dengan meningkatnya produksi bawang putih, maka hasilnya tidak hanya digunakan sebagai benih saja, tetapi juga sebagai bawang putih konsumsi.
Dia menyampaikan, selama ini bawang putih hasil budi daya petani di Temanggung hanya digunakan sebagai benih. Karena memang kualitas bawang putih dari Temanggung cukup baik untuk dijadikan sebagai benih.
BACA JUGA : Pemakaman Jenazah Covid di Wonogiri Berlanjut, Melibatkan Para Relawan Desa
Joko menuturkan, sebagian besar bawang putih hasil budi daya petani di Temanggung untuk memenuhi penanaman bawang putih, dari program APBN. Dan saat ini program penanaman bawang putih dari APBN turun banyak, karena adanya refocusing.
”Tahun 2021 ini program penanaman bawang putih dari APBN mendapatkan alokasi paling banyak hanya sekitar 150 hektar. Kalau tahun sebelumnya memang lebih luas dari itu,” katanya.
Dia menyebutkan, luasan tanam bawang putih tahun 2020 kurang lebih seluas 200 hektar. Luasan ini pun turun dari luasan tanam dari tahun sebelumnya. ”Kalau tahun 2020 sudah tanam di bulan November dan Desember tahun 2020,” ujar dia.
BACA JUGA : Awas! Ular Masuk Permukiman Warga saat Banjir
Penurunan luas tanam tidak hanya terjadi dari program APBN saja. Melainkan dari importir juga mengalami hal yang sama, karena mereka bisa menanam di mana saja.
Dia menjelaskan, dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung, tidak semua bisa menghasilkan bawang putih. Hanya ada beberapa kecamatan saja, antara lain Kecamatan Tretep, Bansari, Kledung dan Parakan.
Menurut dia, pihaknya tidak hanya fokus mengembangkan bawang putih saja, tetapi juga akan mengembangkan bawang merah. Karena potensi bawang merah di Temanggung juga sangat bagus.
Ant-Riyan