SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pondok Pesantren (Ponpes) Fadhlul Fadhlan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang, akan mengembangkan wisata alam di sekitar lokasi pondok.
Selain itu, dalam rangka melestarikan dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat, ponpes ini juga melibatkan santri dan penduduk sekitar, dengan melakukan program pengolahan sampah dan usaha budidaya maggot.
”Maggot adalah organisme yang berasal dari larva Black Soldier Fly (BSF) dan dihasilkan pada metamorfosis fase kedua, setelah fase telur dan sebelum fase pupa, yang nantinya akan menjadi BSF dewasa, sebagai bahan pakan ikan alternatif yang murah dan mudah,” kata pengasuh Ponpes Fadhlul Fadhlan, Dr KH Fadlolan Musyaffa’ Lc MA, di sela-sela meninjau lokasi pengolahan sampah dan usaha budidaya maggot.
BACA JUGA : Di Grobogan, Rumah Penerima PKH dan BPNT Akan Dipasangi Stiker
Pada peninjauan yang dilakukan Kamis (14/1/2021) itu, KH Fadlolan mendampingi wakil Pemerintah Kota Semarang, dalam hal ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sapto Adi, dan Camat Mijen Muhammad Agus Junaidi, untuk mengetahui lebih banyak program yang dijalankan ponpes itu.
Menurut Fadlolan, program pesantren bertema Program Sampah Menjadi Berkah ini, sekaligus meningkatkan program wisata alam di area ponpes.
”Nanti akan ada berbaga tanaman buah, tanaman hias, apotek hidup, pohon besar, serta aneka binatang, layaknya mini zoo di sekeliling gedung asrama. Sehingga santri bisa nyaman dan aman di lingkungan pesantren yang hijau, indah, bagaikan pelataran surga,” ungkap kiai alumnus Al-Azhar, Mesir itu mengibaratkan.
Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang mempunyai perhatian luar biasa kepada ponpesnya.
Ponpes Fadhlul Fadhlan sendiri terletak di Jalan Ngrobyong RT 4/RW I, Dukuh Wonorejo, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Semarang. Kiai Fadlolan menjelaskan, ponpes itu mulai dibangun pada 2017, dan baru difungsikan dua tahun lalu, tepatnya Agustus 2018.
”Insya Allah Ponpes Fadhlul Fadhlan akan menjadi percontohan pertama yang memiliki program pengolahan sampah, untuk budidaya maggot. Budidaya maggot dihadirkan untuk membudidayakan ikan dan ternak, sehingga akan mengubah keadaan lingkungan di Kecamatan Mijen,” kata Kepala DLH Sapto Adi.
Riyan-Sol