blank
Tim SAR gabungan melakukan pencarian di permukaan air di sekitar LKP ( Last Know Position ) Minggu, (9/1/2021). Foto : Istw

JAKARTA (SURABARU.ID) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito, dengan kapal KRI John Lie (358), bertolak dari Posko Terpadu JICT 2 menuju lokasi dugaan kuat pesawat Sriwijaya SJ182 jatuh, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, kawasan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).

Selain melihat langsung lokasi dugaan jatuhnya pesawat, rombongan juga memberikan motivasi tim SAR gabungan yang sejak kemarin sore berada di last know position (LKP).

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi ini, khususnya kepada para insan SAR yang sejak kemarin berada di LKP untuk mencari dan menolong saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah,” kata Kabasarnas.

Sementara itu, intensitas operasi SAR pada hari kedua telah ditingkatkan. Dan Basarnas telah melaksanakan rencana operasi dengan membagi sektor-sektor pencarian melalui udara dan penyisiran di permukaan air.

HR-1301 (AW) Basarnas, sejak pukul 06.00 WIB sudah take off dari Lanud Atang Sedjaja terbang menuju LKP.  “Orientasi kami untuk memastikan alut yang tergelar sudah menempati sektor masing-masing, sesuai rencana operasi,” jelas Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Marsda TNI Suparmono, yang on board di helikopter, saat kunjungan.

Sementara itu, pencarian di permukaan air di sekitar LKP, tim SAR gabungan dibagi dalam 4 sektor dengan mengerahkan kapal, masing-masing KN SAR Basudewa, KN P Marore, KN Alugara, KN Trisula KPLP, KN P Nipah, KN Celurit, KN SAR Wisnu, KP 301, KN 204, KNP-348, KN SAR Karna, KN Belati, KN Catamaran – 504, serta sejumlah Rigid Inflatable Boat (RIB).

Selain penyisiran di permukaan, tim SAR juga melakukan penyapuan bawah air, dengan mengerahkan beberapa kapal, masing-masing KRI Rigel, KR Baruna Jaya dari BPPT, KN SAR Wisnu, dan MGS Geo Survey.

Kapal-kapal tersebut, dilengkapi dengan peralatan bawah air yang canggih, seperti Multibeam Echosounder dan Remotely Operated Vehicle (ROV), digunakan untuk mendeteksi dan mencari badan pesawat.

Melengkapi tim SAR Gabungan, Basarnas juga mengerahkan tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), unsur TNI-Polri, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI),  Indonesia Diver Rescue Team (IDRT), dan beberapa  lainnya.

Selain mengerahkan alut air dan udara, Basarnas juga tetap mengerahkan SRU darat, guna melaksanakan penyisiran atau penyapuan di sepanjang garis pantai, kawasan Kepulauan Seribu.

“Kondisi cuaca serta kekuatan arus,  baik di permukaan maupun dasar laut sangat memungkinkan menghanyutkan serpihan pesawat,  maupun body part ke pesisir-pesisir pantai di kawasan Kepulauan Seribu,” tegasnya.

ementara, data jumlah personil yang terlibat dalam operasi sebanyak 326 personil, jumlah kapal 38 unit, masing- masing dari Basarnas, unsur TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Bea Cukai, BPPT, BNPB, Polairud, KPLP,  Pelindo, MTA, dan lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 route Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang.

Absa-trs